Bus Transjakarta Pondok Cabe-Tanah Abang Beroperasi Terbatas
TANGERANG SELATAN, KOMPAS -- Selama empat hari, sejak Kamis (4/4/2019) bus transjakarta rute Terminal Pondok Cabe (Tangerang Selatan) - Tanah Abang (Jakarta Pusat) tidak beroperasi. Hal itu terjadi menyusul aksi protes pengemudi angkutan kota (angkot) D 106 Lebak Bulus - Parung Panjang dan D 15 Pamulang – Lebak Bulus, Kamis (4/4/2019).
Bus angkutan massal ini baru baru dapat beroperasi setelah terjalin kerja sama sementara antara pengusaha dan pengurus koperasi angkot kedua rute tersebut dengan PT Transjakarta, Senin (8/4/2019) sore. Pertemuan difasilitasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Untuk sementara, sudah terjadi kesepakatan antara Transjakarta dengan pengusaha/pemilik dan pengurus koperasi angkot. Bus transjakarta bisa kembali beroperasi. Pada dasarnya angkot mau bekerja sama dengan transjakarta. Tetapi, seperti apa kerja samanya masih akan dibahas lagi lebih lanjut," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BPTJ Budi Rahardjo usai pertemuan antara pengusaha/pemilik dan pengurus angkot D 106 dan D 15 dengan perwakilan pengurus PT Transjakarta di Terminal Pondok Cabe, Jalan Kemiri, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/4/2019) sore.
Dalam kesepakatan sementara, kata Budi, bus transjakarta tidak mengangkut penumpang sepanjang jalur dari Terminal Pondok Cabe hingga Lebak Bulus. Juga sebaliknya, jalur sepanjang dari Lebak Bulus sampai Terminal Pondok Cabe, bus transjakarta tidak boleh mengangkut penumpang.
"Penumpang bisa naik bus transjakarta dari Terminal Pondok Cabe. Tetapi, tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di sepanjang jalur dari Pondok Cabe hingga Lebak Bulus. Point to point," jelas Budi.
Sampai kapan kesepakatan sementara adanya pembatasan jalur bus transjakarta melayani penumpang dari dan ke Terminal Lebak Bulus dan Pondok Cabe, Budi belum bisa memastikannya.
"Sampai kapan? Ya sampai kesepakatan kerja sama terwujud. Kami masih akan bertemu lagi dengan harapan masing-masing pihak ada kemajuan," jelas Budi.
Ia menjelaskan, kehadiran angkot sangat dibutuhkan sebagai feeder atau bus pengumpan untuk bus transjakarta.
Kosong
Sejauh pengamatan, Senin pagi hingga sore tidak terlihat satupun bus transjakarta beroperasi di terminal tersebut.
Jalur satu khusus untuk bus transjakarta kosong. Yang terlihat di jalur lainnya, bus AKAP menaikkan penumpang di jalurnya masing-masing.
Angga, petugas Terminal Pondok Cabe membenarkan, sejak diprotes pengemudi angkot D 106 dan D 15, bus transjakarta rute ini yang baru beroperasi dua pekan terakhir tidak melayani penumpang.
"Benar (bus transjakarta) belum beroperasi. Sejak Kamis kemarin (pekan lalu)," kata Angga.
Ia mengatakan, keputusan beroperasi kembali akan diperoleh setelah ada keputusan bersama dari rapat pertemuan antara PT Transjakarta dengan pengusaha/pemilik dan pengurus koperasi angkot. Pertemuan berlangsung tertutup di lantai 2 dari 3 lantai terminal tersebut.
Saat pertemuan berlangsung, wartawan tidak diijinkan naik ke lantai dua dan hanya menunggu di lantai satu hingga pertemuan berakhir.
Pendapatan menurun
Seperti diketahui, Kamis pekan lalu, pengemudi angkot tidak mengijinkan bus tranjakarta beroperasi di jalur baru tersebut.
Bahkan, sejumlah pengemudi angkot tidak mengijinkan angkot lainnya mengangkut penumpang di Pasar Jumat, Tangerang Selatan. Mereka menurunkan penumpang angkot yang akan menuju ke Terminal Pondok Cabe.
Mereka protes dan keberatan dengan operasional bus Transjakarta jurusan Pondok Cabe-Tanah Abang itu.
Amin (32), pengemudi angkot D 15 mengatakan, setelah adanya transjakarta dapat mengancam kelangsungan hidup pengemudi angkot dan keluarga. Bus tersebut melewati Jalan Raya Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, sehingga angkot menjadi kalah bersaing mendapatkan penumpang.
"Pusing mau cari makan. Pastilah kami kalah bersaing, karena akan banyak sewa (penumpang) yang akan beralih ke sana (bus transjakarta). Ada ojek on line saja sudah bikin kita terpuruk. Sekarang tambah lagi masuk bus transjakarta. Kami makin terjepit," kata Amin.
Amin bercerita, sejak lebih setahun terakhir ia bersama teman2nya sesama pengemudi angkot ke arah Terminal Pondok Cabe semakin tak menantu pendapatannya. Setiap hari, mereka harus banting tulang untuk mengejar setoran kepada pemilik angkot.
Petrus Paranginangin, pengemudi sekaligus pemilik angkot D 106 mengatakan, sejak dua pekan terakhir ia merasa pendapatannya sangat menurun.
"Menurunnya sampai 50 persen. Sebelumnya, bisa dapat Rp 80.000 per hari. Dua pekan terakhir paling banyak dapat uang Rp 40.000 sampai Rp 50.000 per hari," kata Petrus usai pertemuan.
Selain pendapatan makin berkurang, lanjut Petrus, perjalanan dari Lebak Bulus ke Parung (lewat Terminal Pondok Cabe) dan sebaliknya makin macet.
"Busnya kan besar banget. Jalanan tidak bertambah lebar, sehingga kalau bus lewat, jalanan makin sempit. Kami harus antri di belakang bus dan tidak bisa mendahuluinya," kata Petrus.
Pengemudi juga meminta agar rute bus transjakarta ini dialihkan dari Jalan Raya Cirendeu, Ciputat Timur ke Jalan Juanda, Rempoa, dan RE Martadinata.
Didi Sungaidi, Pengurus Koperasi Agung Pati, yang mengoperasikan angkot D 106 mengatakan, ada 278 armada angkot D 106 dari 50 anggota koperasi.
Didi sendiri memiliki 16 angkot.
Kepala Seksi Binaan Kota Sarana dan Prasarana Angkutan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Hendra Kurniawan berharap agar persoalan antara angkot D 106 dan D 15 dengan bus transjakarta dapat segera memenuhi kesepakatan, sehingga bus transjakarta bisa kembali beroperasi normal dan pengemudi angkutan dapat tidak merasa dirugikan.
"Bus transjakarta, sebagai angkutan massal sangat dibutuhkan sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Tangerang Selatan," kata Hendra.
Menurut Hendra, keberadaan kedua rute angkot tersebut memang melintasi wilayah Tangerang Selatan dan masuk ke Terminal Pondok Cabe di bawah pengelolaannya. Akan tetapi, ijin pengoperasian angkot tersebut dari Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan data, jumlah armada angkot D 106 sebanyak 278 armada di antaranya 272 yang aktif. Sementara angkot D 15 jumlahnya sebanyak 210 armada, namun yang aktif 202 armada.