Presiden Resmikan Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut
Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (8/4/2019). Bandara yang dibangun dalam kurun waktu 4 tahun 6 bulan itu menghabiskan anggaran Rp 700 miliar.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (8/4/2019). Bandara yang dibangun dalam kurun waktu 4 tahun 6 bulan itu menghabiskan anggaran Rp 700 miliar.
Meskipun sudah beroperasi pada awal Maret lalu, terminal baru Bandara Tjilik Riwut baru diresmikan Presiden dalam kunjungannya ke Palangkaraya. Jokowi tiba di Palangkaraya sekitar pukul 16.40 bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan beberapa pejabat Angkasa Pura II.
Jokowi menjelaskan, sebelumnya kawasan bandara tersebut memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dan berubah menjadi 29.000 meter persegi setelah dibangun terminal baru. Luas itu lebih besar enam kali lipat daripada sebelumnya.
”Harapannya, terminal baru ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Kalteng. Dengan begini, pertumbuhan penumpang dan kargo meningkat,” ujar Jokowi di sela-sela peresmian tersebut.
Presiden Jokowi juga menambahkan, belum ada penambahan penerbangan di terminal tersebut. Meskipun demikian, jika terjadi lonjakan, secara otomatis maskapai penerbangan akan menambah armadanya.
”Ini antisipasi peningkatan penumpang dan kargo. Kami tidak hanya membangun terminalnya, tetapi taxiway dan runway juga dibangun,” kata Jokowi.
Pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut dimulai sejak tahun 2016 dan ditargetkan selesai pada 2017, lalu molor hingga 2018. Terakhir, karena terjadi pemangkasan anggaran sebesar Rp 70 miliar, target pun digeser lagi ke 2019. (Kompas, Kamis 5/1/2017).
Paryono, Pelaksana Tugas Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Cabang Palangkaraya Bandara Tjilik Riwut, menuturkan, pada Desember 2018, Kementerian Perhubungan melakukan kerja sama dengan Angkasa Pura (AP) II untuk pengelolaan Bandara Tjilik Riwut. Karena itu, pembangunan tidak lagi menggunakan APBN, melainkan anggaran AP II.
”Terminal ini memang sudah beroperasi sebelum diresmikan karena keinginan kami dan pemerintah daerah, Bapak Presiden yang meresmikan. Hari ini sudah disaksikan bersama,” kata Paryono.
Terminal baru tersebut dibangun di atas lahan seluas 3,25 hektar dan telah menghabiskan biaya lebih kurang Rp 354 miliar. Terminal tersebut memiliki daya tampung 5.000 penumpang per hari dan akan menggantikan terminal lama yang hanya mampu menampung 1.000 penumpang per hari.
Paryono menambahkan, apron baru berukuran 195 meter x 100 meter. Taxiway pun sudah selesai dibangun. Landasan pacu sepanjang 2.600 meter dengan biaya Rp 56 miliar juga sudah dibangun.
Menurut data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, rata-rata peningkatan penumpang dari dan menuju Palangkaraya mencapai 13,8 persen per tahun dengan angka mendekati 1 juta penumpang per tahun. Nilai rata-rata tersebut merupakan yang paling tinggi di Indonesia, bahkan di Asia Pasifik.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berharap terminal baru bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah. Terminal baru ini juga merupakan pintu masuk investasi di Kalteng.
”Semuanya dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng. Kami berharap dengan begini pertumbuhan ekonomi terus meningkat,” kata Sugianto.