Sulteng Gelar 30 Acara Wisata untuk Pulihkan Ekonomi
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Provinsi Sulawesi Tengah menggelar 30 acara unggulan sepanjang 2019 untuk memulihkan sektor pariwisata yang lumpuh akibat bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi. Dari ke-30 acara itu, tiga di antaranya masuk ke dalam Calender of Event yang didukung Kementerian Pariwisata.
Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti bersama Gubernur Sulteng Longki Djanggola meluncurkan Calender of Event (CoE) Sulawesi Tengah 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kemenpar, Jumat (5/4/2019) malam.
Esthy yang juga Ketua Pelaksana 100 CoE Wonderful Indonesia 2019 mengatakan, sepanjang tahun ini Provinsi Sulteng menggelar 30 acara unggulan di 13 kabupaten/kota.
”Acara-acara ini akan mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng. Pada 2018, Sulteng dikunjungi 25.741 wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.432.178 wisatawan Nusantara (wisnus). Sebagian besar wisman yang datang ke Sulteng berkunjung ke Pulau Togean, pulau terbaik untuk atraksi underwater. Pulau Togean menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia,” tutur Esthy.
Untuk meningkatkan kunjungan wisman, khususnya ke Pulau Togean sebagai ikon pariwisata laut kelas dunia, kata Esthy, Sulteng harus memiliki bandara internasional yang mengakomodasi penerbangan langsung dengan waktu tempuh 2-3 jam. Sementara jika melalui jalan darat ke Ampena yang berjarak 375 kilometer, jarak yang harus ditempuh sekitar 10 jam.
Gubernur Longki Djanggola menjelaskan, Sulteng berusaha meningkatkan kinerja dari unsur 3A, yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas, sebagai bagian penting dalam memajukan pariwisata.
”Atraksi sepanjang tahun ini di Sulteng sebelumnya hanya 8 acara unggulan dan 2 acara yang masuk dalam 100 CoE WI 2018. Namun, sekarang bertambah menjadi 30 acara dengan 3 di antaranya masuk CoE,” kata Longki Djanggola.
Ketiga acara yang masuk CoE 2019 tersebut yaitu Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) yang akan berlangsung di Pantai Kayubura (lokasi Sail Tomini 2015), Kabupaten Parigi Moutong, pada 19-23 April 2019; Festival Pulo Dua yang akan berlangsung di Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, pada 25-28 Juli 2019. Festival tahunan Pulo Dua menampilkan berbagai budaya serta keanekaragaman flora, fauna, dan daya tarik panorama alam Kabupaten Banggai.
Kemudian Festival Danau Tektonik Poso (FDTP) yang akan berlangsung di Danau Poso, Tentena, pada 26-30 Agustus 2019. Festival budaya yang digelar sejak 1989 ini menjadi acara unggulan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng, khususnya ke Kabupaten Poso.
Untuk mendukung hal itu, Longki Djanggola mengatakan, aksesibilitas dan konektivitas penerbangan, perjalanan darat, ataupun pelayaran menjadi fokus perhatian pemerintah daerah Sulteng.
Menurut rencana, konektivitas pelayaran akan menghubungkan enam provinsi yang ada di Sulawesi, sedangkan transportasi darat nantinya akan terkoneksi melalui percepatan pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi. Di sisi lain pelabuhan termasuk sarana dan sistem transportasi yang menghubungkan titik-titik destinasi pariwisata di Sulawesi.
Sementara itu, untuk konektivitas udara, Sulteng terhubung dengan penerbangan antarkabupaten/kota melalui 7 bandara yang dimiliki, 2 bandara di antaranya yaitu Mutiara Sis Al Jufri di Kota Palu dan Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Kabupaten Banggai yang bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737. (ARN)