Dinamika Politik di Daerah Pemilihan Jambi akan semakin berwarna di Pemilihan Legislatif 2019 ini. Peluang caleg petahana dan caleg baru akan sama besarnya untuk merebut kursi Senayan. Tambahan satu kursi DPR akan semakin menambah persaingan di dapil yang dilewati Sungai Batanghari ini.
Jumlah Calon legislatif yang mendaftar di dapil Jambi ini semakin banyak. Pada Pemilu 2014, tercatat ada 82 caleg yang mendaftar melalui 12 partai politik. Sementara tahun ini caleg yang mendaftar meningkat menjadi 110 orang. Nilai tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata caleg di 80 dapil lainnya.
Sebanyak 110 caleg tersebut terdiri atas enam caleg petahana dan 94 caleg pendatang baru. Semua petahana kembali maju pada kontestasi 2019 ini. Diantaranya, Handayani dari PKB, Ihsan Yunus dari PDIP, Sutan Adil dari Partai Gerindra, Zulfikar Achmad dari Partai demokrat, Ahmad Bakri dari PAN, dan Saniatul Lativa. Sementara ada satu nama yaitu Elviana yang tetap maju namun beralih ke jalur DPD RI.
Meski demikian tidak menjadi jaminan petahana caleg di Dapil Jambi akan bisa terpilih kembali. Pada Pileg 2009, tiga petahana yang maju tidak masuk menjadi anggota DPR. Terulang kembali pada Pileg 2014, dari empat caleg petahana yang maju, hanya satu yang berhasil masuk di Senayan.
Bagaimana dengan caleg pendatang baru? Meski baru kali ini ikut dalam bursa legislatif, beberapa diantaranya adalah mantan pejabat daerah dan keluarganya yang sudah populer bagi masyarakat.
Sebut saja Hasan Basri Agus (HBA) yang notabene merupakan Mantan Gubernur Jambi priode 2010-2015. HBA diusung oleh Partai Golkar, partai pemenang pemilu 2014 di dapil ini. Ada juga Cornelius Buston dari Partai Demokrat yang merupakan Ketua DPRD Provinsi Jambi 2014-2019. Rahmad Derita dari PPP, mantan Kadis Pendidikan Provinsi Jambi. Begitu juga Esrita Usman dari PKS, istri Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat periode 2001-2005 dan 2011-2016.
Peluang keterpilihan caleg perempuan juga cukup besar. Jumlahnya meningkat menjadi 41 persen di Pileg 2019 ini. Selain itu tingkat keterpilihannya juga cukup besar, mencapai 40,9 persen, lebih tinggi dari rata-rata 80 dapil.
Caleg dari 16 partai politik yang bersaing juga mempunyai kesempatan sama meraih kursi DPR. Pada Pemilu 2014, tujuh kursi secara merata masing-masing direbut oleh caleg dari Golkar, PDIP, Demokrat, Gerindra, PAN, PPP, dan PKB. Bagaimana dengan Pileg 2019?
Bisa jadi proporsi kursi akan sama mengingat selisih persentase suara antar tujuh partai pada Pileg 2014, hanya berkisar satu hingga empat persen. Satu kursi tambahan akan menjadi rebutan tiga partai besar pemenang suara di Pileg 2019.
Kontestasi politik yang berwarna di Dapil Jambi memberikan kesempatan pada caleg petahana, caleg baru, caleg perempuan, hingga caleg dari berbagai parpol untuk ikut duduk di Senayan. Keberadaan petahana bukanlah menjadi pesaing berat bagi caleg baru ataupun lama. Peluang delapan kursi terbuka lebar bagi caleg siapapun yang bisa meraih simpati masyarakat Jambi. (LITBANG KOMPAS)