Banjir Indramayu Meluas, Ribuan Rumah Masih Terendam
Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Senin (8/4/2019) belum juga surut. Bahkan, banjir meluas dan merendam lebih dari 2.700 rumah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Senin (8/4/2019) belum juga surut. Bahkan, banjir meluas dan merendam lebih dari 2.700 rumah.
Pantauan Kompas, Selasa (9/4/2019), banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Indramayu dengan ketinggian hingga 1 meter. Tim gabungan polisi, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Indramayu masih menyisir rumah menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
Warga tampak mengangkut barang-barangnya untuk mengungsi di rumah kerabat dan balai desa setempat. Air tidak hanya memasuki rumah warga, tetapi juga merendam jalur penghubung Jatibarang dan Indramayu. Polisi menutup jalan raya tersebut dan mengalihkan arus ke Jalan Raya Lohbener.
Kepala BPBD Indramayu Edi Kusdiana mengatakan, data sementara, lebih dari 2.700 rumah terendam di Kecamatan Indramayu, Sindang, Cantigi, dan Lohbener. Kondisi terparah berada di Indramayu dengan enam desa terdampak.
”Padahal, kemarin, banjir hanya terjadi di Kecamatan Indramayu. Banjir berasal dari luapan Sungai Cimanuk,” ujarnya. Sungai Cimanuk yang berhulu di Kabupaten Garut melintasi Sumedang, Majalengka, dan berhilir di Cantigi, Indramayu.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung untuk memantau ketinggian air di Bendung Rentang, Majalengka. Hujan deras di daerah hulu Cimanuk berpotensi banjir di Indramayu.
Kondisi diperparah dengan sampah plastik dan eceng gondok yang menghambat arus di saluran pembuangan dekat permukiman. Warga pun berupaya mengangkut sampah berupa plastik hingga batang kayu tersebut.
BPBD Indramayu bersama Polres Indramayu dan dinas sosial setempat membuka dapur umum di Balai Desa Plumbon. Pihaknya juga telah menyiapkan 4 ton beras untuk warga terdampak.
Komandan Komando Distrik Militer 0616/Indramayu Letnan Kolonel Agung Nur Cahyono mengatakan, pihaknya masih menyiagakan 100 personel untuk evakuasi jika warga membutuhkan. ”Kami tetap bersiaga sampai kondisi membaik,” ucapnya.
Ipah (60), warga Desa Pekandanganjaya, berharap banjir segera reda. ”Tadi subuh air sudah surut, tetapi pukul 08.00 naik lagi. Padahal, saya sudah membersihkan rumah. Sekarang enggak bisa masak dan mencuci,” ujarnya.