Persebaya dan Arema Berebut Menapakan Satu Kaki di Podium
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Persebaya siap menghadapi Arema FC di laga pertama final Piala Presiden, Selasa (9/4/2019) pukul 15.30 WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Kemenangan di laga ini akan menjadi modal besar bagi Persebaya untuk mewujudkan ambisi meraih gelar juara di turnamen pramusim ini. Peluang Persebaya meraih kemenangan terdongkrak oleh absenya pendukung Arema di laga pertama ini.
Jika gagal meraih kemenangan, beban Persebaya akan sangat besar pada laga kedua final di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4) pukul 18.30 WIB. Pada laga itu, giliran Persabaya yang tidak akan didukung oleh Bonek, julukan suporter skuad ”Green Force” tersebut. Pada laga kedua, Stadion Kanjuruhan akan dibanjiri oleh Aremania.
Kelompok pendukung Persebaya dan Arema FC tidak akur, dan masih sulit didamaikan. Oleh sebab itu, berlaku kesepakatan antarmereka sejak bertahun-tahun lalu. Pendukung Arema FC tidak akan hadir saat laga tandang ke Surabaya. Begitu pula sebaliknya.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengatakan, tim telah siap untuk menghadapi Arema FC. Namun, untuk komposisi pemain, Djanur, sapaan akrabnya, menolak membocorkan rencana permainannya.
Djanur kemungkinan akan mengandalkan Miswar Saputra di posisi kiper, dan duet bek tengah Hansamu Yama dan Otavio Dutra di lini pertahanan. Sedangkan kreativitas permainan menjadi tugas gelandang Damian Lizio, Manuchehr Jalilov, dan Misbakus Solikin.
Penyelesaian akhir serangan kemungkinan tetap mengandalkan Amido Balde, Irfan Jaya, dan Osvaldo Haay. Di saat lini serang mengalami kebuntuan, Persebaya bisa berharap pada Jalilov. Peran Jalilov sangat krusial, karena dia telah mencetak lima gol dan menjadi top scorer turnamen pramusim ini.
Di sisi Arema, mereka kemungkinan akan menurunkan antara lain Kartika Ajie untuk menjaga gawang, dan bek senior Hamka Hamzah sebagai jenderal di pertahanan. Kreator serangan menjadi tugas Makan Konate serta Ricky Kayame.
Pada turnamen pramusim ini, secara keseluruhan penampilan Persebaya lebih meyakinkan. Dalam enam laga menuju final, ”Green Force” meraih lima kemenangan dan sekali imbang. Sedangkan Arema mengalami satu kekalahan saat penyisihan Grup E yakni 0-1 dari Persela Lamongan.
Di semifinal, Persebaya menang 1-0 di laga kandang dan 3-2 di laga tandang atas Madura United. Sedangkan Arema menggulung Kalteng Putra 3-0 di laga kandang dan tandang.
Arema juga boleh membusungkan dada sebagai kampiun Piala Presiden 2017. ”Saya rasa kami bermain lebih konsisten dibanding mereka. Walaupun, kami sama-sama memiliki kemampuan mencetak gol yang bagus,” ujar pelatih Arema FC Milomir Seslija dikutip laman resmi PSSI, Senin (8/4).
Persebaya dan Arema FC (sebelumnya Arema Cronus) sudah bertemu empat kali. Tiga kemenangan untuk Arema FC dan satu kemenangan untuk Persebaya. Uniknya, dari empat laga, skor selalu berakhir 1-0. Pertemuan pertama pada final Piala Gubernur Kaltim 2013 dengan hasil 1-0 untuk Arema Cronus. Selanjutnya, kemenangan 1-0 Arema Cronus di semifinal Piala SCM 2015. Dua pertemuan berikutnya terjadi di kompetisi Liga 1 musim 2018 dengan hasil 1-0 untuk Persebaya di Surabaya, dan 1-0 untuk Arema FC di Malang.
Terkait pengamanan, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan memerintahkan penambahan personel. Di Surabaya, pengamanan yang biasanya mengandalkan sekitar 2.200 personel, untuk final Piala Presiden ditambah menjadi 3.500 personel.
Pada laga kedua di Malang, pengamanan akan lebih besar, karena ada rencana laga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang sekaligus menyerahkan trofi juara.
Untuk kelancaran laga pertama final, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau persiapan. Sudah ada jalan baru sebagai akses tambahan ke stadion sepanjang 400 meter dan selebar 20 meter. Total lebar akses menjadi 28 meter. Sebelumnya, akses hanya satu dan selebar 8 meter. Toilet diperbaiki dan stadion telah dicat kembali.
Sejumlah ruangan diperbaiki dan dibersihkan. Kamar mandi dan ruang ganti pemain juga telah rapi dan resik. Untuk ruang pemain Persebaya ada pengecetan hijau kuning, warna identik tim. “Ini bukan untuk Piala Presiden saja melainkan untuk liga musim mendatang,” kata Risma.