Argumentasi
Bertukar Informasi
Rahmah Mufrida Jufri, Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Guluk-guluk, Madura
Pesantren identik dengan kesederhanaan, baik dari sisi tempat tinggal maupun akses informasi karena peraturan pesantren yang membatasi pemakaian gawai. Namun, hal itu tidak menghalangi para santri apatis terhadap isu-isu politik. Kami santri sekaligus mahasiswa juga, loh!
Salah satu caranya, berselancar di internet yang disediakan pesantren. Sekalipun ada peraturan tidak boleh melihat video, termasuk video debat pasangan calon, santri dapat membaca berita dari berbagai sumber, salah satunya koran.
Cara lain, berdiskusi ringan dan saling tukar informasi. Kami berdiskusi saat santai atau ketika berkumpul sebelum rapat organisasi. Biasanya diskusi informal dan cerita-cerita santai ini lebih banyak manfaatnya karena pendengarnya lebih banyak.
Dari tukar informasi seperti itu, berita politik apa pun akan cepat menyebar. Tidak ada lagi keluhan kebingungan mau pilih yang mana karena tidak mengenal detail tentang pasangan calon. Sama sekali tidak ada alasan untuk golput!
Memperbaiki Paradigma Berpolitik
Nikolaus Tabe Radja, Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang
Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi yang sangat penting demi perkembangan negara Indonesia. Sayangnya, banyak mahasiswa yang tidak peduli atau malah termakan provokasi hoaks. Masih ditambah lagi dengan degradasi kepercayaan mahasiswa terhadap kaum elite politik yang banyak terjerat korupsi. Hal ini menyebabkan runtuhnya paradigma mahasiswa dalam hal berpolitik.
Berangkat dari hal tersebut, saya melakukan beberapa hal sebagai usaha dalam menyambut Pemilu 2019. Pertama adalah mengurus segala persyaratan agar tercatat sebagai pemilih dalam pemilu. Kedua, saya menyempatkan diri menonton debat calon presiden dan calon wakil presiden agar memahami apa yang menjadi fokus perhatian setiap pasangan calon. Ketiga, saya selalu membaca berita mengenai pergerakan kampanye para caleg dan capres.
Ketiga hal tersebut menjadi dasar bagi saya untuk menentukan siapa yang layak memimpin negara ini ke arah yang lebih baik. Selain itu, kita perlu mengawasi kinerja pemerintah ketika mereka terpilih sebagai wakil rakyat. (SIE)