KPU Kepulauan Aru "Berkejaran" dengan Gelombang Tinggi
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, mulai mendistribusi logistik pemilu ke 10 kacamatan di daerah itu pada Kamis (10/4/2019). Penyelenggara teknis pemilu itu berkejaran dengan gelombang tinggi yang terus membayangi daerah tersebut. Sejumlah alternatif termasuk penggunaan kapal milik TNI Angkata Laut, disiapkan.
Komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Aru Yoseph Sudarso Labok yang dihubungi dari Ambon pada Rabu (10/4/2019) mengatakan, kondisi cuaca di daerah itu berubah dengan cepat. "Hari ini tenang, tapi besok mungkin sudah gelombang. Kami bergerak secepatnya agar distribusi logistik tidak terhambat," katanya.
Logistik itu akan diantar terlebih dahulu ke 10 kecamatan. Satu hari menjelang pemungutan suara pada 17 April nanti, logistik itu dibawa ke 117 desa dan 2 kelurahan, dan selanjutnya dibawa ke 324 tempat pemungutan suara. Sebanyak 66.164 pemilih akan menyalurkan hak pilih mereka di sana.
Hari ini tenang, tapi besok mungkin sudah gelombang. Kami bergerak secepatnya agar distribusi logistik tidak terhambat
Untuk kepentingan distribusi logistik, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru meminjamkan dua kapal untuk mengangkut logistik ke kecamatan. Distribusi ke desa menggunakan perahu motor dengan ukuran lebih kecil. "Kalau cuaca buruk, mungkin kami pinjam kapal TNI AL untuk distribusi ke kecamatan," katanya.
Kabupaten Kepulauan Aru berada di tengah kepungan Laut Arafura yang sering dilanda gelombang tinggi antara 3 meter hingga 4 meter. Di sana terdapat 547 pulau. Untuk mencapai desa-desa di Kepulauan Aru tidak semuanya dapat ditempuh dengan kapal. Banyak desa berada di selat-selat kecil yang oleh warga disebut sungai. Rute itu hanya bisa dilewati perahu motor.
Yos menjamin, logistik yang dibawa itu akan aman termasuk kotak suara yang terbuat dari kardus. "Pengamanan logistik sudah diatur dengan baik. Semuanya dibungkus dengan rapi dan dijaga jangan sampai kena air. Perahu motor yang digunakan dalam keadaan bagus," katanya.
Jaga kedamaian
Sementara itu, di Ambon, Pelaksana Harian Gubernur Maluku Hamin bin Tahir mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum. Pilihan yang diberikan sangat menentukan masa depan bangsa dan negara. Masyarakat diimbau agar ikut menjaga ketenangan dan kedamaian selama pemilu. Masyarakat diminta tidak terprovokasi dengan isu yang berpotensi memecah belah persatuan.
KPU Maluku telah mengumumkan data akhir jumlah pemilih di provinsi tersebut, yakni sebanyak 1.269.781 pemilih. Para pemilih akan menyalurkan hak pilihnya di sebanyak 5.527 tempat pemungutan suara yang tersebar di 1.231 desa/kelurahan, 118 kecamatan, dan 11 kabupaten/kota.
Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa juga menjamin keamanan bagi masyarakat yang datang menggunakan hak pilih mereka. Polri sudah memetahkan potensi kerawanan di setiap desa dan tempat pemungutan suara. Jumlah perbantuan personil akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan. Pengaman Polri itu dibantu oleh TNI.
Royke kembali mengimbau para elit politik agar memberikan pembelajaran politik yang baik bagi masyarakat. Elit juga harus menerima kenyataan jika pada akhirnya kalah dalam pemungutan suara. Apabila ada ketidakpuasan, hal itu dapat disalurkan lewat mekanisme hukum yang tersedia. Jangan sampai elit politik ikut memperkeruh suasana.