Kuliner Nusantara, Pengobat Rindu Warga Diaspora ASEAN
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
Berada jauh di negeri orang tentu saja akan membuat siapa saja rindu akan kampung halaman atau negeri kelahirannya. Kerinduan seperti itu juga dialami warga komunitas diaspora ASEAN di Afrika Selatan, yang sulit menemukan cita rasa kampung halaman mereka di dalam negeri kelahiran Nelson Mandela ini.
Kedutaan Besar Indonesia di Pretoria, Afsel, Selasa (9/4/2019), mencoba menangkap kerinduan itu dengan memperkenalkan pesona kuliner Indonesia yang disajikan pakar kuliner dan chef ternama Indonesia, William Wongso.
Pesona kuliner Nusantara itu tidak hanya memukau para tamu undangan, namun juga menjadi pengobat rindu kampung halaman bagi komunitas diaspora ASEAN. Sebagai rangkaian kegiatan gastrodiplomacy oleh KBRI Pretoria, Duta Besar RI untuk Afsel, Salman Al Farisi, mengundang para duta besar ASEAN, Jepang, Korea Selatan dan Australia untuk mencicipi kuliner khas Indonesia.
Pesona kuliner Nusantara itu tidak hanya memukau para tamu undangan, namun juga menjadi pengobat rindu kampung halaman bagi komunitas diaspora ASEAN
Masakan khas Indonesia itu diolah chef William Wongso dalam jamuan makan siang yang diselenggarakan pada 9 April 2019 di Wisma Duta RI di Pretoria.
“Kami memberikan kesempatan kepada para duta besar untuk menikmati dan mencicipi hidangan khas Indonesia yang disiapkan secara khusus oleh chef yang juga berperan sebagai duta besar, yaitu William Wongso, sebagai Culinary Ambassador Indonesia” ujar Salman dalam sambutan membuka jamuan ini.
Sejumlah kuliner Indonesia disajikan dengan menawan oleh William, antara lain bakwan jagung, soto ayam lamongan, nasi minyak batang hari, dendeng balado, tempe kering, hingga hidangan pencuci mulut berupa kolak cendol kopi dan srikaya (sirsak).
Wiliam mengatakan, meskipun terdapat kemiripan jenis makanan di kawasan ASEAN, namun masing-masing jenis makanan tersebut memiliki kekhasan bumbu tersendiri.
Hanya ada tujuh perwakilan negara ASEAN di Afrika Selatan (Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Vietnam). Di Pretoria kini hanya ada restoran Thailand dan Vietnam yang menyajikan cita rasa kuliner Asia Tenggara.
Salma berharap, rangkaian kegiatan gastrodiplomasi yang diselenggarakan KBRI Pretoria dapat menarik minat masyarakat Afsel untuk menyukai kuliner Indonesia sehingga dapat mendorong tumbuhnya restoran-restoran Indonesia di negeri yang dijuluki sebagai the rainbow nation ini.(*)