TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Hingga Rabu (10/4/2019), bus Transjakarta S41 jurusan Terminal Pondok Cabe-Tanah Abang sudah kembali beroperasi. Hal ini menyusul setelah tercapai kesepakatan bersama pengusaha dan pemilik angkutan D15 (Pamulang-Lebak Bulus) dan D 106 (Lebak Bulus-Parung Panjang).
Akan tetapi, dalam pengoperasian bus tersebut masih dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang sepanjang Terminal Pondok Cabe dan Lebak Bulus. Penumpang hanya bisa naik dan turun point to point, yaitu di Terminal Pondok Cabe dan Stasiun MRT Lebak Bulus saja.
Pengusaha angkutan kota (angkot) D 15 jurusan Pamulang-Lebak Bulus dan D 106 jurusan Lebak Bulus-Parung Panjang tertarik tawaran solusi kerja sama yang diajukan dalam pertemuan tersebut.
Kedua tawaran tersebut adalah memberlakukan sistem kerja sama dihitung kilometer seperti OK Otrip atau Jak Lingko terhadap kedua trayek angkot yang terkena dampak bus Transjakarta. Juga pilihan kedua, BPTJ akan membeli semua angkot.
”Ada dua solusi yang ditawarkan kepada kami. Kami, mau-mau saja diberlakukan seperti OK Otrip (Jak Lingko). Lebih jelas pendapatannya. Ada juga pilihan lainnya, semua angkot kami akan dibeli BPTJ,” kata pemilik angkot D 106, Petrus Peranginangin, seusai pertemuan, Senin sore.
Pilihan tersebut, bagi Petrus yang memiliki dua angkot D 106, adalah yang terbaik karena kondisi angkot saat ini terus terpuruk setelah kehadiran ojek daring dan angkutan publik, baik kereta api maupun bus Transjakarta. Dampak perbaikan transportasi mengakibatkan pendapatan mereka berkurang hingga 50 persen.
”Sangat terasa karena berkurangnya sampai setengah. Kalau saya mah kepenginnya angkot dibeli BPTJ. Sekalian saya pulang kampung menanam cabe,” kata lelaki asal Sumatera Utara itu.
Pengurus Koperasi Agung Pati sekaligus pemilik angkot D 106, Didi Sungaidi, belum bersikap. Ia mengatakan, dua solusi yang ditawarkan itu baik. Akan tetapi, masih harus dipertimbangkan. ”Makanya, kami belum memastikan sikap. Ini menyangkut masa depan angkutan dan pengemudi kami, makanya masih harus dibahas lagi,” kata Didi.
Seperti diberitakan, selama empat hari, sejak Kamis (4/4/2019) bus Transjakarta rute Terminal Pondok Cabe (Tangerang Selatan)-Tanah Abang (Jakarta Pusat) tidak beroperasi. Hal itu terjadi menyusul aksi protes pengemudi angkutan kota (angkot) D 106 Lebak Bulus-Parung Panjang dan D 15 Pamulang-Lebak Bulus, Kamis (4/4/2019).
Bus angkutan massal ini baru dapat beroperasi setelah terjalin kerja sama sementara antara pengusaha dan pengurus koperasi angkot kedua rute tersebut dengan PT Transjakarta, Senin (8/4/2019) sore. Pertemuan difasilitasi oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).