BOGOR, KOMPAS — Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Tempat Pemungutan Suara Nomor 36 RW 005 Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Cyrius, yakin pelaksanaan pemungutan suara di Kota Bogor umumnya dan di TPS-nya akan berjalan lancar karena warga antusias mengunakan hak suaranya.
Apabila dilihat dari kesediaan warga yang mau membantu dengan menyediakan tempat bagi kami para petugas TPS, kesediaan warga menjadi saksi, dan juga berdasarkan pengalaman pilkada sebelumnya, pemungutan suara nanti akan lancar. Warga yang memiliki hak suara akan datang ke TPS. ”Di TPS kami, pada pilkada tahun lalu, hampir 100 persen warga yang terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap) datang mencoblos,” kata Cyrius, Selasa (9/4/2019).
Karena itu, lanjut Cyrius, ia dan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS)-nya tidak begitu khawatir dengan keterlambatan atau turun tidaknya dana bagi penyelenggaraan TPS. Alasannya, di RW-nya sudah ada pos yang bisa digunakan untuk tempat TPS, seperti tempat posyandu. Pihak RW juga mempunyai fasilitas terpal untuk membuat tenda.
Apabila dilihat dari kesediaan warga yang mau membantu dengan menyediakan tempat bagi kami para petugas TPS, kesediaan warga menjadi saksi, dan juga berdasarkan pengalaman pilkada sebelumnya, pemungutan suara nanti akan lancar.
”Apalagi ini adalah kegiatan untuk kepentingan negara. Sebagai warga negara yang baik, kita pasti berupaya menyukseskan pemilu, siap tidak siap, ya harus siap,” katanya.
Imam Sujono Ginong, anggota PPS TPS 23 di Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, juga yakin bahwa pada hari pencoblosan nanti pemilu akan berjalan lancar.
”Yang repot paling saat mengisi formulir C1. Akan tetapi, pada dasarnya pemungutan suara akan lancar dan aman. Warga antusias untuk datang ke TPS,” katanya.
Indikasi warga antusias, lanjut Ginong, karena dirinya yang juga menjadi ketua RT, menjadi sasaran warga bertanya terkait pelaksanaan pileg dan Pilpres 2019 ini di RT/RW mereka. ”Kan, warga bisa daftar atau mengecek namanya secara online, apakah namanya sudah masuk DPT dan terdaftar di TPS mana. Kalau ternyata ada warga yang mengecek secara online dan namanya tidak terdaftar, langsung telepon saya atau datang ke rumah. Kami lalu menjelaskan dan memastikan bahwa namanya sudah ada di DPT,” tuturnya.