Wapres Kalla Marah karena Validasi Data Korban Belum Rampung
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rapat koordinasi perkembangan penanganan bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah berlangsung di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Dalam rapat, Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan masalah validasi data korban gempa bumi yang belum rampung dalam enam bulan ini.
Rapat koordinasi berlangsung mulai pukul 11.00. Hadir dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Wapres Kalla ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Wali Kota Palu Hidayat, dan Sekretaris Daerah Sigi Muhammad Basir.
”Tadi Pak JK sedikit marah karena ini sudah enam bulan, masak masih verifikasi (data korban) terus,” ujar Basuki seusai rapat.
Wapres pun meminta data korban gempa Sulteng diselesaikan pada Kamis sore ini. Sebab, keluarga korban gempa yang tinggal di hunian sementara (huntara) juga mendapat jatah hidup. Karena itu, data korban menjadi penting untuk diusulkan Kementerian Sosial kepada BNPB.
Sejauh ini, menurut Basuki, pembangunan huntara sudah hampir rampung. Dari total 699 unit huntara di 72 lokasi di Kabupaten Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, sebanyak 632 unit sudah selesai dibangun. Adapun di antara jumlah itu, 390 huntara sudah dihuni. Pembangunan semua huntara ditargetkan selesai 24 April 2019.
Setelah huntara rampung, Kementerian PUPR akan segera membangun hunian tetap. Hunian tetap akan dibangun di wilayah-wilayah yang lahannya sudah tuntas dibebaskan oleh gubernur, wali kota, dan bupati. Sejauh ini, dari 600 hektar kebutuhan lahan relokasi, baru 292 hektar lahan yang siap dibangun.