Ledakan di rumah toko di pusat Kota Medan, Kamis malam, menewaskan dua anak-anak dan menyebabkan sejumlah orang terluka. Insiden itu diduga dipicu bahan bakar gas.
MEDAN, KOMPAS Sebuah ledakan menewaskan dua anak-anak dan merusak empat rumah toko di pusat toko oleh-oleh di Jalan Kruing, Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/4/2019) sekitar pukul 19.00. Dugaan sementara, ledakan dipicu elpiji atau gas bumi yang disalurkan melalui pipa.
”Penyebab ledakan masih dalam proses investigasi Laboratorium Forensik Polri. Namun, pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi gas menunjukkan di sekitar lokasi masih banyak bahan bakar gas. Dugaan sementara, ledakan dipicu bahan bakar gas,” kata Kepala Polrestabes Medan Komisaris Besar Dadang Hartanto.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tiga ruko empat lantai yang berdempetan rusak berat, terutama di lantai satu dan dua. Sebagian tembok bangunan roboh dan menumpuk di depan bangunan. Satu ruko lain yang mengalami kerusakan berada di depan tiga ruko itu.
Petugas pun baru bisa menyisir bagian depan ruko. ”Kami belum bisa masuk ke dalam karena membahayakan petugas. Beberapa tiang penyangga ruko rusak dan bisa runtuh sewaktu-waktu,” kata Dadang.
Di lokasi ledakan tampak personel penjinak bom Brimob Polda Sumut. Petugas pun menyiagakan mobil pemadam kebakaran, ambulans, dan alat berat. Puluhan personel Brimob berjaga mengamankan lokasi ledakan. Mereka berupaya menghalau warga yang mencoba mendekat ke lokasi.
Dadang mengatakan, dua anak yang meninggal yakni Jafier (10) dan Eren (2). Dua orang juga terluka berat, yakni suami- istri Rahmad Efendi (43) dan Nurmala Dewi (37) yang merupakan pemilik Toko Sate Kerang Rahmad. Mereka dirawat di Rumah Sakit Royal Prima, Medan. Korban lain yang terluka ringan sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit.
Kepala Penjualan Area Medan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Saiful Hadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan fasilitas pipa gas bumi mereka. PGN mempunyai beberapa pelanggan gas pipa di Jalan Kruing tersebut, termasuk ruko yang meledak itu.
”Hasil pemeriksaan sementara, tidak ada fasilitas pipa gas kami yang rusak. Namun, kami masih menunggu hasil investigasi kepolisian,” kata Saiful.
Saiful mengatakan, mereka langsung menurunkan petugas untuk memeriksa jaringan pipa gas PGN di ruko yang meledak dan di sekitar lokasi. Meskipun merupakan pelanggan gas pipa, di ruko yang meledak itu juga ditemukan tabung elpiji. Tabung gas itu dibawa petugas forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut Saiful, kebocoran gas bumi yang disalurkan melalui pipa pada umumnya tidak menimbulkan ledakan. Gas bumi memiliki massa jenis lebih ringan dari udara sehingga langsung terbang kala ada kebocoran. Hal ini berbeda dengan elpiji yang memiliki massa jenis lebih berat dan membuat gas mengendap. (NSA)