Daerah Pemilihan Jawa Timur IV yang mencakup Kabupaten Lumajang dan Jember merupakan daerah yang sejak lama dikenal sebagai wilayah para santri. Ratusan pondok pesantren mewarnai kehidupan sosial politik warga. Di wilayah ini pula soliditas partai para santri, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), terus diuji oleh waktu.
Pada Pemilu 2004, PKB memenangi pemilu legislatif di dapil ini dengan meraup suara hingga 34,5 persen, peringkat keempat dari enam dapil di Jawa Timur di mana PKB memenangi pileg. Lima tahun berselang, popularitas PKB sempat tergoyahkan oleh meroketnya Partai Demokrat.
Sejalan dengan kemenangan Partai Demokrat di tingkat nasional, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini tercatat menang di delapan dari 11 dapil di Jawa Timur, termasuk dapil IV. Di dapil Jatim IV, PKB hanya menduduki peringkat kedua dalam perolehan suara (17,9 persen) setelah partai Demokrat (19,2 persen).
Walau tidak menduduki peringkat pertama, pendukung PKB di dapil Jatim IV tercatat paling solid. Perolehan suara PKB ketika Pemilu 2009 tersebut membawa partai itu menang telak hanya di dapil Jatim II dan peringkat kedua di dapil Jatim IV dan dapil Jatim X.
Namun, dari semua dapil di Jatim, persentase perolehan suara PKB di dapil Jatim IV terekam paling tinggi, yaitu 17,9 persen. Angka ini bahkan mengalahkan perolehan suara di dapil Jatim II yang hanya sebesar 16,6 persen.
Tahun 2014 lalu, kemenangan pemilu legislatif di dapil Jawa Timur IV berhasil direbut kembali oleh PKB dengan memperoleh 338.523 suara atau 20,8 persen dari total suara. Sementara peringkat kedua diraih Partai Gerindra (17,6 persen) dan PDI-P (15,3 persen).
Solidnya basis PKB di dapil ini turut dipengaruhi oleh sosok para calegnya. Pada Pemilu 2009 muncul sejumlah nama, seperti Masitah, yang merupakan istri Ali Mudhori, anggota DPR 2004-2009 dari PKB dan pernah mengikuti Pilkada Lumajang 2013 meski gagal. Ada juga Nur Yasin, anggota DPR 2009-2014 dan anggota DPR hasil PAW 2014-2019.
Perolehan suara kedua politisi PKB itu tercatat cukup tinggi. Keduanya bahkan menduduki peringkat kedua dan ketiga suara terbanyak dari total delapan caleg DPR RI terpilih di dapil ini. Masitah mendapat 55.743 suara dan Nur Yasin 53.073 suara.
Popularitas para caleg yang ikut mendongkrak suara partai juga terjadi di partai lainnya. Pada Pemilu 2014, artis Anang Hermansyah berhasil masuk Senayan. Perolehan suara partai pengusungnya, yaitu PAN, juga ikut terdongkrak di dapil ini. Tahun 2009, PAN hanya menduduki peringkat kesembilan dengan 3,1 persen suara. Tahun 2014, PAN naik ke peringkat keempat dengan 8,3 persen suara.
Sebaliknya, kasus korupsi yang menimpa anggota DPR RI dari dapil ini, yaitu Muhammad Nazaruddin, justru memerosotkan perolehan suara Partai Demokrat. Pada Pemilu 2014, di dapil ini Partai Demokrat hanya berada di peringkat kelima dengan 8,1 persen suara.
Pada Pemilu 2019 beberapa tokoh populer sudah dijagokan untuk menjaga elektabilitas sejumlah partai, tak terkecuali PKB. Tercatat ada enam petahana yang kembali maju.
Mereka berasal dari PKB, PDI-P, Golkar, Gerindra, dan Demokrat. PKB merupakan satu-satunya partai yang mendaftarkan dua petahananya, yaitu Nur Yasin dan Saiful Bahri Ansori. Sementara PAN kembali membawa sosok artis nasional, kali ini Emilia Contessa.
Melihat komposisinya, popularitas dua petahana PKB mampu menjaga pundi-pundi suara pantai ini. Namun, petahana kawakan, seperti Arif Wibowo dari PDI-P, dan kehadiran artis nasional dari PAN juga berpotensi mencuri perhatian warga. (LITBANG KOMPAS)