Anthony Melaju, Jojo Terhenti
Anthony Sinisuka Ginting memperbaiki rekor pertemuannya dengan Chen Long, dua kali juara dunia dan Olimpiade 2016. Anthony belajar dari setiap kekalahan untuk lebih baik.
SINGAPURA, JUMAT — Hasil berbeda didapat dua tunggal putra terbaik Indonesia saat ini pada perempat final turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka. Ditantang pemain dengan reputasi juara dunia dan peraih medali Olimpiade, Anthony Sinisuka Ginting melaju, sedangkan Jonatan ”Jojo” Christie terhenti.
Di Singapore Indoor Stadium, Jumat (12/4/2019), Anthony menang atas Chen Long (China), 21-8, 21-19, sementara Jojo ditaklukkan Viktor Axelsen (Denmark), 24-22, 18-21, 22-24 dalam laga terlama pada perempat final, yaitu selama 1 jam 20 menit.
Kemenangan Anthony memperbesar keunggulannya atas Chen Long yang merupakan juara dunia 2014 dan 2015 serta peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu. Dari sembilan pertemuan, Anthony menang enam kali.
Tunggal putra Indonesia berperingkat kesembilan dunia itu menjadi satu-satunya pemain pada peringkat 10 besar yang memiliki keunggulan statistik pertemuan atas Chen Long. Anthony lebih baik dari Axelsen dengan statistik menang-kalah 3-12 melawan Chen Long.
Pemain lain seperti Shi Yuqi (China) tertinggal 2-5 dan Chou Tien Chen (Taiwan) dengan 0-7. Tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota (Jepang), pun tertinggal, 3-5.
Anthony menyebut tak ada kunci khusus untuk mengalahkan Chen Long. Belajar dari kekalahan pada pertemuan terakhir, di perempat final Malaysia Masters, Januari, Anthony berusaha tampil lebih baik. Dia berhasil mengatasi tekanan lawan, kondisi eksternal berupa embusan angin serta mengontrol emosi diri sendiri agar tak terlalu percaya diri.
”Melawan pemain dengan head to head di bawah saya mungkin kelihatannya saya lebih percaya diri. Tetapi, saya tetap mempelajari pertandingan melawan Chen Long sebelumnya, baik saat menang maupun kalah,” tutur Anthony dalam laman resmi PP PBSI.
Bekal kekalahan dari pertemuan terakhir juga akan dibawa Anthony pada semifinal melawan Chou. Kedua pemain memiliki statistik pertemuan imbang, 4-4, namun Anthony kalah pada pertemuan terakhir di Final BWF, Desember 2018. Saat itu, Anthony kalah 21-17, 18-21, 18-21.
”Ketemu Chou Tien Chen, saya harus siap dan fokus lagi. Pemulihan juga penting. Terakhir ketemu kalah, jadi harus belajar lagi bagaimana menghadapi dia,” kata Anthony.
Sementara, Jojo gagal mengulangi kemenangan atas Axelsen yang diperoleh di Malaysia Terbuka, pekan lalu. Ketika itu, Jojo meraih kemenangan pertama atas Axelsen, 21-18, 21-19.
Meski demikian, Jojo cukup berhasil mempertahankan permainan terbaiknya melawan Axelsen yang merupakan juara dunia 2017 ini. ”Sedikit disayangkan karena beberapa kali sudah unggul, tapi tidak bisa menyelesaikan dengan baik. Itu jadi pelajaran buat saya. Saya harus belajar mengambil keputusan yang tepat pada poin-poin akhir,” kata Jonatan yang gagal memanfaatkan dua match point pada gim ketiga.
Ganda putra
Pada ganda putra, pasangan nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menghindari dua kekalahan beruntun dari rekan sepelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. ”Minions”, julukan untuk Kevin/Marcus, menang 21-18, 21-10, membalas kekalahan pada perempat final Malaysia Terbuka, pekan lalu, 21-23 21-19 18-21.
”Kami banyak belajar dari kekalahan di Malaysia. Saya juga ngobrol dengan Kevin, mainnya gimana biar sama-sama enak. Saat kalah, kami banyak melakukan kesalahan, buangan bolanya banyak yang ngambang, dan akurasinya kurang pas. Tadi mainnya lebih baik,” tutur Marcus.
Menghadapi Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di semifinal, Kevin berpendapat, dia dan Marcus harus tampil dengan sabar. ”Jepang terkenal enggak gampang mati, punya semangat juang yang bagus, dan kuat nahan fokusnya. Jadi kami harus lebih fokus lagi,” ujar Kevin.
Indonesia juga diwakili Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada semifinal. Ganda berjulukan ”The Daddies” itu menang atas Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), 18-21, 21-16, 21-17.
Di ganda campuran, lepas dari ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja akan bertemu ganda Malaysia lainnya, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing. Hafiz/Gloria mengalahkan Chan/Goh, 18-21, 21-12, 21-16.
Semifinal sebenarnya berpeluang mempertemukan sesama pasangan Indonesia, tetapi ini batal terjadi karena Ricky Karanda Suwardi/Pia Zebadiah ditaklukkan Tan/Lai 22-20, 14-21, 21-18. Meski unggul, 2-0, atas Tan/Lai, Hafiz mengatakan, dia dan Gloria harus tetap menjaga fokus.
”Yang penting kalau dari saya jaga hati, fokus, dan jaga kesehatan. Mereka punya peluang yang sama dengan kami. Jadi kami harus lebih tenang dan siap. Siapa pun di lapangan yang lebih siap dan tenang, itu yang lebih unggul,” ujar Hafiz.