Di setiap momen-momen penting kenegaraan, pakaian dan kain menjadi bagian penting seremoni. Selain indah, pakaian dan kain juga menyimpan narasi-narasi sejarah.
Sepekan terakhir, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, ramai dikunjungi masyarakat. Mereka sangat antusias menyaksikan Festival Wastra Nusantara yang digelar pada 8-14 April 2019 dan dibuka oleh presiden ketiga RI, BJ Habibie, ini.
Lima tahun terakhir, kawasan ”ring satu” yang sebelumnya sulit dikunjungi masyarakat awam ini mulai membuka diri. Kecuali pada hari Senin dan hari libur nasional, siapa pun bisa berkunjung ke Museum Kepresidenan RI Balai Kirti yang berada di dalam Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.
Enam hari ini, pengunjung Museum Kepresidenan banyak didominasi ibu-ibu sosialita. Mereka terkagum-kagum dengan kain-kain koleksi ibu-ibu negara, mulai dari Fatmawati Soekarno, Siti Hartinah atau Tien Soeharto, Hasri Ainun Besari Habibie, Sinta Nuriyah, Kristiani Herrawati Yudhoyono atau Ani Yudhoyono, hingga Iriana Joko Widodo.
Salah satu koleksi masterpiece yang dipamerkan di sini adalah batik berusia ratusan tahun milik ibu negara pertama RI, Fatmawati. Kain batik berwarna dasar hitam ini unik karena dihias menggunakan prada emas asli dengan motif burung serta dedaunan berwarna biru, merah, serta putih.
”Kain batik ini dipakai Ibu Fatmawati saat beliau menikah dengan presiden pertama RI, Soekarno. Batik ini lalu diwariskan kepada Wildawati, adik kandung Ibu Fatmawati ketika adiknya menikah,” kata Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Amurwani Dwi Lestariningsih, Jumat (12/4/2019), di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.
Kain batik ini dipakai Ibu Fatmawati saat beliau menikah dengan presiden pertama RI, Soekarno. Batik ini lalu diwariskan kepada Wildawati, adik kandung Ibu Fatmawati ketika adiknya menikah.
Ada lagi kain koleksi Rahmi Hatta, istri wakil presiden pertama RI, Mohammad Hatta, yang menampilkan akulturasi budaya Jawa dan Sumatera. Kain batik ini memadukan motif Jawa belah ketupat dengan motif pucuk rebung Sumatera.
Batik dari Obama
Begitu mendengar kabar akan digelarnya Festival Wastra Nusantara, Ani Yudhoyono, istri presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang tengah menjalani perawatan di Singapura antusias untuk segera mengirimkan koleksi-koleksi kain terbaiknya. ”Dalam kondisi sakit, Ibu Ani semangat mempersiapkan pameran ini, bahkan membuat booklet khusus lengkap dengan foto-foto,” ucap Amurwani.
Beberapa koleksi Ani Yudhoyono, antara lain, kebaya yang dikenakannya saat pelantikan suaminya sebagai presiden keenam RI pada 2004 dan satu kain batik hadiah khusus dari presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, saat berkunjung ke Indonesia pada 2010. Batik berwarna coklat tersebut ternyata merupakan salah satu koleksi pribadi almarhum Ann Dunham, ibu dari Obama, saat tinggal di Indonesia pada 1960-an. Kain batik asal Jawa Tengah ini telah dipamerkan di sejumlah museum di AS.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam pembukaan festival mengatakan, wastra dianggap bernilai tinggi karena setiap wastra sejatinya memiliki sejarah dan maknanya masing-masing. Direncanakan, 167 kain wastra Nusantara yang terkumpul dalam festival ini juga akan dipamerkan ke museum-museum pemerintah pusat dan daerah di seluruh Indonesia.
Selain memamerkan kain-kain koleksi ibu negara dari berbagai generasi, Festival Wastra Nusantara juga menyuguhkan kain-wastra koleksi Museum Nasional, kain-wastra Keraton Yogyakarta dan Pakualaman, kain-wastra koleksi tokoh perempuan dan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja, dan sejumlah koleksi unggulan para kolektor dari berbagai belahan Nusantara.
Saat pembukaan festival, Dirjen Kebudayaan memberikan piagam penghargaan kepada dua pegiat wastra, yaitu Agustina Kahi Atanau dan Ayu Tri Handayani. Agustina mendapat penghargaan ”Pengabdian Sepanjang Hayat” dan Ayu mendapatkan penghargaan ”Pengabdian Tanpa Batas”.
Kekayaan Nusantara tak pernah habis-habisnya digali, salah satunya koleksi-koleksi wastranya yang sangat beragam dan kaya akan nilai-nilai filosofi. Berbagai macam keunikan wastra Nusantara itu menjadi simbol nyata harmoni keberagaman Indonesia yang begitu indah. Dari batik prada emas Fatmawati hingga batik ”Obama” Ani Yudhoyono, wastra Nusantara menyimpan narasi-narasi sejarah yang luar biasa.