Ribuan warga Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, membeli paket bahan kebutuhan pokok murah hasil sinergi sejumlah BUMN, Sabtu (13/4/2019). Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di tengah harga bahan-bahan yang mulai merangkak.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Ribuan warga Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, berbondong-bondong membeli paket bahan pokok murah atau sembako hasil sinergi sejumlah badan usaha milik negara, Sabtu (13/4/2019). Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan di tengah harga kebutuhan pokok yang mulai merangkak.
Untuk meringankan beban masyarakat sekaligus memperingati ulang tahun ke-21 Kementerian BUMN, sejumlah BUMN bersinergi membagikan ribuan paket bahan kebutuhan pokok murah. Pembagian paket berlangsung di kantor Perum Bulog Sub-Divisi Regional Surabaya Utara di Sidoarjo dan kantor Perum Bulog Divisi Regional Jatim di Surabaya.
”Total sebanyak 4.000 paket sembako murah disediakan. Sebanyak 2.000 paket untuk warga Surabaya, sedangkan 2.000 paket lainnya untuk masyarakat Sidoarjo,” ujar Kepala Perum Bulog Divre Jatim Muhammad Hasyim, Sabtu.
Paket pangan murah ini berisi 1 kg beras, 450 gram gula pasir, 1 liter minyak goreng, 250 gram garam, dan sarden (ikan kaleng) kemasan 450 gram. Total harga satu paket pangan murah ini mencapai Rp 42.500, tetapi masyarakat dapat menebusnya dengan harga Rp 10.000.
Total sebanyak 4.000 paket sembako murah disediakan. Sebanyak 2.000 paket untuk warga Surabaya, sedangkan 2.000 paket lainnya untuk masyarakat Sidoarjo.
Paket pangan murah ini hasil sinergi, antara lain, Perum Bulog, PT Garam, PT RNI, PTPN III, dan PT PPI. Bulog menyediakan beras berkualitas, sedangkan BUMN lain menyediakan komoditas seperti garam, gula, minyak goreng, dan sarden.
Berdasarkan pantauan di Pasar Larangan Sidoarjo, harga sejumlah bahan pokok yang naik antara lain beras kualitas medium, daging ayam broiler, aneka cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Beras kualitas medium, misalnya, dijual di tingkat konsumen dengan harga rata-rata Rp 10.250 per kilogram (kg). Harga itu jauh di atas harga eceran tertinggi pemerintah sebesar Rp 9.450 per kg.
”Kenaikan harga beras itu membebani pengeluaran rumah tangga karena merupakan kebutuhan pokok. Apalagi kenaikan harga beras juga diikuti dengan bahan kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, cabai, dan bawang,” ujar Mujiati, warga Sidoarjo.
Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Larangan, Munjidah, mengatakan, kenaikan harga tertinggi terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Harga bawang putih impor saat ini mencapai Rp 44.000 per kg, sedangkan bawang putih jenis kating mencapai Rp 50.000 per kg, bahkan ada yang menjual Rp 55.000 per kg.
”Harga bawang putih normalnya paling tinggi Rp 38.000 per kg, sedangkan bawang merah saat ini harganya menyentuh Rp 38.000 per kg. Harga itu jauh dari harga nomal yang kurang dari Rp 30.000 per kg,” ujar Munjidah.
Adapun harga cabai sangat fluktuatif dengan rentang harga Rp 15.000-Rp 31.000 per kg. Adapun harga daging ayam broiler berada di kisaran Rp 32.000 per kg dan telur ayam Rp 23.000 per kg.
Harga bahan kebutuhan pokok diprediksi akan terus meningkat karena mendekati bulan puasa atau Ramadhan.
Hasyim menambahkan, menjelang bulan Ramadhan, Bulog bertugas mengawal ketersediaan bahan pangan pokok dan menjaga stabilisasi harga dengan menyediakan beras berkualitas sesuai harga eceran tertinggi pemerintah.
Masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan tersebut di gerai-gerai Bulog ataupun mitra kerja, seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya lebih dari 5.000 gerai di seluruh Jatim.
Bulog juga siap melakukan gerakan stabilisasi harga bahan pokok apabila ada penugasan dari pemerintah atau ada permintaan dari pemerintah daerah. Bulog Jatim memiliki stok beras yang cukup dan terus melakukan pembelian melalui mitra penggilingan padi dan petani.