Kampanye terakhir Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma\'ruf Amin di Gelora Bung Karno, Jakarta, menghadirkan kegembiraan untuk massa pendukungnya.
Oleh
Stefanus ato
·3 menit baca
Ruas-ruas jalan utama di seputaran Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang padat tak menyurutkan semangat massa pendukung calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk bisa sampai di stadion. Mereka pun rela berjalan kaki sekalipun terik matahari menyengat agar bisa melihat kandidat pilihan mereka pada kampanye terakhir di Gelora Bung Karno.
Lelah yang terasa seketika terobati saat memasuki areal Gelora Bung Karno. Memasuki GBK dari Pintu 6, misalnya. Massa bisa langsung menyaksikan hiburan dari panggung yang dibuat oleh sukarelawan Golkar Jokowi atau Gojo.
Dentuman musik dan suara dari para penyanyi yang melantunkan lagu bergenre dangdut sekejap membuat massa ikut bergoyang, melupakan lelah yang terasa.
Mereka berdendang, melenggak-lenggokkan tubuh sambil menggoyangkan jempol. Jempol seperti diketahui digunakan sebagai salah satu simbol Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
”Ayo bergembira, kita bersama-sama menuju TPS (tempat pemungutan suara) pada 17 April untuk pilih Jokowi-Amin,” kata salah satu penyanyi dari panggung.
Kemeriahan di depan panggung itu membuat sebagian pendukung Jokowi-Amin memilih berlama-lama di sana. Misalnya Agati (37), pendukung asal Cilangkap, Jakarta Timur, yang berada di sana sejak pukul 13.00.
Menurut Agati, situasi di dalam stadion sudah terlalu padat sehingga dia yang datang ke GBK bersama teman-temannya tidak bisa masuk. Namun, hal itu tidak membuatnya kecewa. Dia memilih bergembira di luar GBK.
”Tanpa mendengar orasi Jokowi juga, kami sudah tahu niat Pak Jokowi untuk rakyat. Sudah ada bukti kok,” katanya.
Agati melihat, kampanye terakhir Jokowi-Amin di GBK sarat dengan nuansa kegembiraan. Model kampanye seperti itulah yang seharusnya terjadi selama pemilu. Sebab, pemilu di matanya adalah sebuah pesta demokrasi.
Nur (58), pendukung lain Jokowi-Amin asal Pasar Rumput, Jakarta Selatan, juga tidak bisa lagi masuk ke GBK. Sama seperti Agati, dia memilih mendengar orasi Jokowi ataupun Ma’ruf dari luar GBK.
”Tadi sebenarnya saya mencari Pak Ma’ruf mau salaman. Tapi enggak ketemu, makanya dangdutan aja di sini,” katanya.
Berdasarkan pemantauan Kompas sekitar pukul 14.00, di Pintu 6 GBK, massa pendukung Jokowi-Amin terus berdatangan. Sebagian mencoba masuk ke dalam stadion. Sebagian lagi memilih menikmati hiburan yang disediakan dari panggung-panggung di sekitar stadion.
Massa pendukung Jokowi-Amin juga masih terlihat memadati Jalan Jenderal Sudirman, salah satu jalan di sekitar GBK. Antrean kendaraan bermotor tak terhindarkan karena padatnya massa yang berjalan kaki.
Partisipasi politik masyarakat untuk mendukung kandidat pilihan mereka di Pemilu 2019 sangat kuat terlihat, tidak hanya pada hari terakhir masa kampanye, hari ini, tetapi sejak masa kampanye dimulai, pada akhir September lalu. Dan kuatnya partisipasi tak hanya kepada Jokowi-Amin, tetapi juga kepada kompetitor mereka, capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.