JAKARTA, KOMPAS – Tim Eagle One Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel dan Polsek Kebayoran Baru, Sabtu (13/4/2019), mengadakan razia keamanan. Dari razia tersebut, 15 orang pelajar ditangkap karena kedapatan tawuran dan membawa senjata tajam.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Suharyono mengatakan, para pelajar tersebut ditangkap sekitar pukul 01.30 di Jalan Barito Raya, Kebayoran baru. Para pelajar yang ditangkap ini berasal dari berbagai sekolah di Jakarta. Para pelajar yang ditangkap di antaranya adalah MI (16), AV (15), MN (15), RD (16), VS (16), RM (16), DFF (15), AN (16), AJBP (15), BTNS (15), KF (15), MADS (15), RF (15), AE (15), dan FHS (15).
“Mereka ditangkap dengan barang bukti berupa tiga buah senjata tajam jenis celurit, dan sebuah parang,” ujar AKP Suharyono.
Kapolsek Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Alamsyah menambahkan, para pelajar tersebut memang sudah berjanjian untuk tawuran melalui sosial media Instagram. Mereka janjian untuk bertemu dari kawasan Tebet ke arah Jalan Barito Kebayoran Baru. Selama sepekan terakhir, memang banyak laporan tawuran.
Oleh karena itu, Polsek Kebayoran Baru bekerja sama dengan tim Eagle One Satreskrim Polres Metro Jaksel melakukan razia malam. Pada Sabtu dini hari, akhirnya mereka menemukan 15 pelajar yang hendak tawuran dan membawa senjata tajam.
"Siswa dari beberapa sekolah yang berasal dari SMA Tebet, Setiabudi akan menyerang pelajar yang sekolah di wilayah Kebayoran Baru. Mereka janjian dan akhirnya tawuran di Jalan Barito," kata AKBP Benny.
Para pelajar dari berbagai sekolah itu juga memiliki geng bernama Wartam (Warung Taman). Mereka sudah beberapa kali melakukan tawuran dan sempat dilerai oleh warga. Mereka membawa senjata tajam yang dimasukkan ke dalam tas gitar. Senjata tajam baru dikeluarkan saat tiba di daerah Kebayoran Baru.
Polsek Kebayoran Baru menetapkan AF dan AE sebagai tersangka karena berperan membawa logistik senjata tajam. Keduanya dijerat Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam.
AKBP Benny juga mengimbau kepada para orangtua siswa untuk selalu mengawasi anak terutama di luar jam sekolah. Menurutnya, para pelajar yang tertangkap ini bisa terlibat dalam tawuran karena lepas dari pengawasan orang tua.