Mentalitas juara Liverpool FC akan diuji Chelsea pada lanjutan Liga Inggris, Minggu malam ini di Anfield. Chelsea berpeluang menghadirkan kembali luka trauma pada “The Reds” seperti lima tahun silam.
LIVERPOOL, SABTU – Jadwal laga di Liga Inggris pada Minggu (14/4/2019) malam ini bisa membuat para pendukung Liverpool FC bergidik. Jadwal itu seolah menjadi “lorong waktu” ke momen menyakitkan Liverpool, yaitu saat trofi juara Liga Inggris tergelincir dari genggaman mereka seusai dibekap Chelsea di Stadion Anfield.
“The Reds”, yang tengah bersaing sengit dengan Manchester City dalam perburuan trofi Liga Inggris, ditakdirkan kembali bertemu “Si Biru”, Minggu pukul 22.30 WIB ini. Pada malam yang sama, City akan bertamu ke markas Crystal Palace di London. Liverpool bakal mendapatkan tekanan karena mereka bermain dua jam seusai “The Citizens”.
Menariknya, entah kebetulan atau sekadar suratan takdir, jadwal laga Liverpool dan City itu sama persis dengan pekan ketiga April 2014 silam. Situasi persaingannya pun nyaris identik dengan saat ini. Ketika itu, Liverpool asuhan Brendan Rodgers menguasai klasemen Liga Inggris dengan dibuntuti ketat oleh City yang ditangani manajer Manuel Pellegrini.
Liverpool menang 11 kali beruntun di Liga Inggris sebelum menjamu Chelsea ketika itu. Pendukung The Reds pun memenuhi Anfield dan siap berpesta juara liga, hal yang kali terakhir mereka lakukan 1990 silam. Cilakanya, satu insiden, yaitu terpelesetnya eks kapten mereka, Steven Gerrard, membuyarkan rencana pesta itu.
Liverpool saat itu kalah 0-2 dari Chelsea asuhan Jose Mourinho. Di saat yang nyaris berbarengan, City membekap Palace 2-0 di London. Situasi pun berbalik. City mendapatkan momentum baru sehingga akhirnya dinobatkan sebagai juara Liga Inggris musim itu dengan keunggulan tipis, yaitu dua poin dari The Reds.
Hingga detik ini, Liverpool, khususnya Gerrard, terus dihantui kegagalan dramatis itu. “Luka itu masih segar, belum juga sembuh hingga saat ini. Saya tidak yakin itu (luka) dapat tertutup karena saya tidak bisa membalikkan peristiwa itu,” ujar Gerrard getir kepada ESPN, Maret lalu.
Pendukung Liverpool, yang pesimistis, menilai jadwal laga kontra Chelsea malam ini bak kutukan. Mereka khawatir sejarah kembali berulang. “Hantu” lama yang telah dikubur itu kini mendadak hadir kembali di depan mata. Chelsea, yang kini diasuh Maurizio Sarri, punya kapasitas melukai kembali dan menghadirkan deja vu Liverpool di Anfield.
Sempat tertatih-tatih di pertengahan musim ini, Chelsea ala Sarri mulai menemukan kembali konsistensi dan pakem permainan terbaiknya akhir-akhir ini. Mereka selalu menang di empat laga terakhir menyusul menanjaknya permainan Eden Hazard dan Ruben Loftus-Cheek, dua pemain Chelsea mengemas lima gol di empat laga terakhir. Chelsea pun kembali ke persaingan empat besar Liga Inggris.
Mereka butuh poin di Anfield untuk merebut kembali peringkat ketiga dari Tottenham Hotspur, tim London yang menang 4-0 atas Huddersfield Town, Sabtu malam. Tiket ke Liga Champions musim depan menjadi target tersisa The Blues musim ini selain ambisi menjuarai Liga Europa. “Kami dalam kondisi fisik dan mental yang bagus saat ini. Meskipun tidak akan mudah meraih poin dari Liverpool, kami akan mencobanya dengan berbagai cara,” ujar Sarri.
Sejarah baru
Di sisi lain, bagi pendukungnya yang optimistis, duel kontra Chelsea menjadi peluang The Reds menebus kegagalan sekaligus menyembuhkan luka setengah dekade silam. Manajer Liverpool FC Juergen Klopp berkata, timnya bertekad mengukir sejarah baru yang kontras dengan lima tahun silam.
Jika menang atas Chelsea, langkah mereka menuju gelar juara bakal lebih ringan. Empat lawan terakhir mereka adalah tim-tim papan bawah dan tengah, yaitu Cardiff City, Hudderfield, Newcastle United, dan Wolverhampton Wanderes. Sepanjang musim ini, The Reds hanya dua kali kehilangan poin dari tim-tim di luar peringkat tujuh besar. Rekor ini jauh lebih baik dari tim mana pun, termasuk City.
“Laga besok adalah kisah baru yang tidak ada kaitannya dengan laga sebelumnya (di 2014). Anda hanya bisa mengambil sisi positif dari masa lalu dan memetik pelajaran. Saya sangat optimis dengan laga besok,” ujar Klopp mencoba mengusir kekhawatiran menjelang duel kontra Chelsea.
Berbeda dengan City, The Reds setidaknya bisa fokus penuh ke duel kontra Chelsea ini karena posisi mereka di perempat final Liga Champions sedikit di atas angin menyusul kemenangan 2-0 atas Porto, Rabu (10/4) lalu. Sebaliknya, konsentrasi City harus terbagi saat bertamu ke Palace. Sebagian pikiran mereka tertuju pada laga kedua perempat final kontra Tottenham, Kamis dini hari WIB mendatang. Mereka harus membalikkan kekalahan 0-1 jika ingin lolos ke semifinal Liga Champions. (AFP/Reuters)