Sampai tahun 1975, 9 April diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional, lalu berganti menjadi Hari Pengesahan Organisasi TRI AU. Menurut catatan Kompas, 9 April dirayakan sebagai HUT TNI AU mulai tahun 1987.
Oleh
NASRU ALAM AZIZ
·3 menit baca
Angkatan Udara selalu diasosiasikan dengan pesawat tempur, simbol kekuatan dan pertahanan udara. Maka yang selalu dinantikan setiap kali peringatan hari ulang tahun TNI AU, 9 April, adalah demo udara ataupun pameran pesawat dan kekuatan tempur yang sering disebut alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Tanggal 9 April 1946 adalah salah satu tonggak sejarah TNI AU, ketika Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Jawatan Penerbangan disahkan menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) Angkatan Udara. Dalam perkembangan selanjutnya menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan akhirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara.
Sampai tahun 1975, 9 April diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional, lalu berganti menjadi Hari Pengesahan Organisasi TRI AU. Menurut catatan Kompas, 9 April dirayakan sebagai HUT TNI AU mulai tahun 1987.
Tidak jarang HUT TNI AU dirayakan secara sederhana, tanpa terbang lintas (fly pass) pesawat-pesawat TNI AU apalagi unjuk ketangkasan berakrobat di udara atau aerobatik. Pada tahun 1967 misalnya, tidak ada terbang lintas yang merupakan ciri khas TNI AU. Pesawat-pesawat milik TNI AU hanya dipamerkan di lokasi upacara di Bandara Kemayoran, Jakarta, di antaranya tampak Grand Commander, Beechcraft, MiG 17, MiG 21, DC8, dan TU-16 (Kompas, 10 April 1967).
Rangkaian kegiatan Hari Penerbangan Nasional ke-21 itu diakhiri dengan peresmian gedung baru Departemen Angkatan Udara di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Gedung tempat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) berkantor itu berada di kawasan simpang Pancoran, sekitar 6,7 kilometer dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Markas Besar TNI AU sekarang berada di kompleks Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
Tahun-tahun berikutnya, TNI AU menampilkan terbang lintas pesawat-pesawat Gelatik. Masyarakat luas pun dikenalkan dengan teknologi terkini yang dimiliki TNI AU melalui pameran Pekan Dirgantara Nasional.
Momentun peringatan Hari Penerbangan Nasional tahun 1977 bahkan diisi dengan latihan terbang jarak jauh menggunakan delapan pesawat tempur dan pesawat angkut. Pesawat-pesawat yang dilibatkan dalam penerbangan Jakarta-Palembang-Padang-Medan-Pekanbaru-Tanjungpinang-Tanjungpandan-Belitung-Jakarta, terdiri dari F-27 Troopship, UH-2 Albatros, C-130 B Hercules, dan lima OV-10 Bronco (Kompas, 12 April 1977).
Hari Penerbangan Nasional pernah pula dimeriahkan dengan sayembara berhadiah tiket penerbangan pulang pergi tujuan dalam negeri sesuai dengan keinginan pemenang. Hadiah disediakan oleh PN Garuda untuk 10 pemenang yang menjawab dengan benar 10 pertanyaan seputar penerbangan (Kompas, 10 April 1970).
Hari Penerbangan Nasional diperingati setiap tanggal berapa? Siapa Bapak Penerbang Indonesia? Apa kepanjangan dari Depanri, Lipnur, Penerbad, GIA, Satudal, AURI, LPPU “Budiarto”, Airud, Inerbang, Lapan, Penas? Sebutkan lima perusahaan penerbangan Indonesia? Sebutkan nama pelopor perusahaan penerbangan Indonesia? Sebutkan jenis pesawat yang pertama kali digunakan oleh PN Garuda? Sebutkan lima lembaga yang memelopori industri penerbangan di Indonesia? Di kota manakah untuk pertama kali dibuka sekolah penerbangan di Indonesia? Sebutkan top organisasi terbang layang di Indonesia? Sebutkan dua jenis bahan bakar untuk pesawat terbang?
Harap dicatat, pada tahun 1970 itu belum ada mesin pencari Google. Dan, pada waktu itu, tiket pesawat adalah barang mewah.