Masa tenang yang berlangsung tiga hari 14-16 April ini terlihat dampaknya di media sosial. Keriuhan antar pendukung mereda untuk sementara waktu. Akun resmi partai-partai peserta pemilu hanya mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia menggunakan hak suara mereka.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS- Memasuki masa tenang Pemilu 2019, aktivitas dukungan terhadap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di platform media sosial Twitter mereda. Akun resmi partai-partai peserta pemilu hanya mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia menggunakan hak suara mereka.
Cuitan terakhir akun partai peserta pemilu rata-rata berisi ucapan terima kasih, serta permohonan doa restu dan dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Cuitan tersebut muncul baik dari partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, maupun akun partai pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Akun Twitter milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yakni @PDI_Perjuangan, terakhir kali melakukan cuitan pada pukul 01.00 dini hari ini. Dalam cuitan terakhirnya partai ini mengajak seluruh masyarakat untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi.
Hal serupa dilakukan juga oleh akun Twitter milik Partai Gerindra (@Gerindra), yang dalam cuitan terakhirnya menularkan optimisme kepada masyarakat, terkait kemenangan partai di ajang Pemilu 2019.
Akun resmi partai-partai politik lainnya yang terakhir kali juga mengeluarkan cuitan pada dini hari usai debat capres-cawapres terakhir usai. Ketiga akun di antaranya Partai Amanat Nasioinal (@Official_PAN), Partai Persatuan Pembangunan (@DPP_PPP), serta pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (@psi_id).
Hal sedikit berbeda, terlihat dalam cuitan terakhir Partai Keadilan Sejahtera (@PKSejahtera) dan Partai Demokrat (@PDemokrat) yang isi cuitan akhirnya merupakan tanggapan atas situasi yang terjadi dalam debat Pilpres.
Isi cuitan terakhir dari @PKSejahtera merupakan kutipan ucapan Sandiaga Uno yang menegaskan bahwa dia dan Prabowo akan mengambil gaji sebagai Presiden dan Wakil Presiden jika nanti terpilih.
Adapun isi cuitan terakhir akun @PDemokrat adalah tautan yang berisi pernyataan sikap Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhotono tentang debat kelima pemilihan presiden.
Dalam pernyataannya tersebut Agus Yudhoyono bereaksi atas pernyataan Prabowo yang dianggap menyindir Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam debat kemarin, Prabowo memang sempat memaparkan kesalahan pemimpin terdahulu dalam membuat kebijakan ekonomi Indonesia yang salah arah.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menetapkan tanggal 14 April - 16 April 2019 sebagai masa tenang pemilu. Harapannya, masyarakat sebagai calon pemilih dapat memanfaatkan periode ini untuk berfikir dengan jernih dalam menentukan pilihan mereka.
Usai debat kelima pemilihan presiden yang sekaligus jadi penutup masa kampanye Pemilu 2019, Sabtu (13/4/2019) kemarin, aktivitas kampanye resmi partai-partai politik peserta Pemilu platform Twitter berhenti.
Selebtwit
Bukan hanya akun Twitter resmi partai-partai peserta Pemilu 2019 yang beristirahat dari hingar-bingar kampanye di lini masa, para selebritas Twitter atau selebtwit pun tampak ikut tenang saat memasuki minggu tenang.
Salah satunya akun milik Victor Kamang (@VctrKmng) yang pada dini hari tadi hanya mencuitkan perasaannya yang akan merindukan foto calon legislatif pada alat peraga kampanye yang sudah harus ditertibkan.
Adapun akun twitter @ulinyusron hanya sibuk mencuitkan ulang (retweet) cuitan kelakar warganet soal Pemilu 2019, tanpa memasukan opini dan subyektivitasnya seperti yang biasanya dia lakukan di masa kampanye.
Bila memperhatikan tagar #DebatPilpres2019 di lini masa twitter sepanjang hari ini, warganet cukup marak menggunakan tagar ini, namun dengan cara bergurau.
Sayangnya, minggu tenang Pemilu 2019 di media sosial juga diwarnai dengan kejadian kurang menyenangkan saat akun Twitter milik mantan Sekretaris Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Said Didu (@saididu) mengalami peretasan, sesaat setelah debat Pilpres berakhir.
Akun tersebut mencuitkan informasi negatif tentang tokoh agama Islam ustadz Abdul Somad, termasuk soal skandal perselingkuhan dan pemberian rumah mewah dari Prabowo Subianto. Peretasan itu dilakukan sehari setelah Abdul Somad menyatakan dukungan resmi kepada Prabowo untuk menang di Pilpres 2019.
Namun, dalam pertemuan dengan awak media di Jakarta, Minggu (14/4/2019) petang, Said Didu menegaskan bahwa akun twitternya diretas. Penegasan tersebut dia sampaikan di temani sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di antaranya Sudirman Said dan Faldo Maldini.
“Saya menduga akun saya sengaja diretas, karena meski saya bukan tim sukses Paslon manapun dan bukan anggota parpol, saya sering menggunakan akal sehat saya untuk membongkar kebohongan-kebohongan publik lewat Twitter,” ujarnya.
Said mengaku sudah melakukan pelacakan dan melaporkan kejadian ini pada kantor perwakilan Twitter di Indonesia, namun hingga berita ini diturunkan, dia belum mendapatkan akunnya kembali.