Dua hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan, semua logistik pemilu di Provinsi Aceh telah didistribusi sampai ke daerah terpencil. Warga diharapkan menggunakan hak pilih mereka saat pemilihan umum
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Dua hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan, semua logistik pemilu di Provinsi Aceh telah didistribusi sampai ke daerah terpencil. Warga diharapkan menggunakan hak pilih mereka saat pemilihan umum.
Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Samsul Bahri, Senin (15/4/2019) menuturkan, petugas di tingkat kabupaten dan kecamatan bekerja keras mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah. “Ke lokasi yang harus ditempuh dengan kapal juga telah diangkut,” kata Samsul.
Samsul menambahkan, hari ini, oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah mengantar formulis C6 atau undangan pemilihan kepada pemilih. Jika ada pemilih yang tidak mendapatkan C6 diharapkan menjemput ke kantor KPPS paling lambat tanggal 16 April 2019.
Namun, jika pemilih tidak mengambil C6, pemilih dapat membawa kartu tanda penduduk elektronik/surat izin mengemudi/paspor atau surat keterangan dari dinas pendudukan dan catatan sipil. Samsul menghimbau kepada warga agar menggunakan hak pilih, sebab, mengikuti pemilu bagian dari hak dan kewajiban warga negara.
Samsul juga mengajak warga untuk sama-sama mengawasi jalannya pemilu di Aceh. Jika menemukan pelanggaran agar melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Waktu dua hari ini untuk menimbang-nimbang. Pilihlah yang baik untuk bangsa negara,” kata Samsul.
Waktu dua hari ini untuk menimbang-nimbang. Pilihlah yang baik untuk bangsa negara
Adapun jumlah pemilih di Aceh sebanyak 3.525.757 pemilih, terdapat sebanyak 1.735.723 pemilih laki-laki dan 1.790.034 pemilih perempuan. Mereka tersebar di 23 Kabupaten/Kota, 289 Kecamatan, 6.498 Gampong, dan 15.616 TPS. KIP Aceh menargetkan partisipasi pemilih mencapai 80 persen. Pada pilkada 2017 partisipasi pemilih di Aceh 72 persen.
Ketua KIP Banda Aceh Indra Milwadi menuturkan untuk mendorong partisipasi pemilih pihaknya melakukan sosialiasi ke sekolah, kampus, kelompok marginal, dan ke desa-desa. Kata Indra, warga antusias menyambut pesta demokrasi.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengatakan penyelenggara pemilu, terutama PPK, PPS dan KPPS harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat saat proses pemungutan suara.
“Pemilu kali ini yang pertama digelar serentak untuk memilih presiden dan legislatif, ada yang berbeda dari sebelumnya. Mungkin dengan adanya beberapa aturan yang berbeda, masyarakat nantinya akan banyak bertanya, layanilah mereka dengan baik,” kata Aminullah.
Aminullah juga mengingatkan, penyelenggara harus profesional, berintegritas, amanah, dan netral. “Jangan mudah diintervensi oleh pihak dan kubu manapun. Harus tegas dan berani dan jangan mudah tergoda imbalan apapun,” kata Aminullah.