BOGOR, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bogor memastikan tidak ada masalah dengan pengiriman logistik pemilu ke Panitia Pemungutan Suara. Insiden 680 kotak suara terendam lumpur di gudang KPU di Ciseeng sudah beres ditangani.
”Kami memiliki cadangan kotak suara 7.000 buah. Kotak suara yang rusak karena terendam lumpur banjir sudah diganti diambil dari cadangan itu. Yang rusak akibat bencana itu hanya kotaknya. Kalau surat suara dan lainnya aman karena sudah dibungkus atau dimasukkan ke kantong plastik sebelum dimasukkan ke kotak,” ujar Heri Setiawan, komisioner KPU Kabupaten Bogor, Senin (15/4) sore.
Menurut Heri, gudang logistik KPU yang dindingnya roboh akibat diterjang banjir lumpur adalah gudang yang berlokasi di Ciseeng, satu dari 40 gudang logistik KPU. Bencana banjir lumpur yang menerjang gudang logistik untuk keperluan pemungutan suara di Kecamatan Ciseeng itu terjadi pada Minggu malam saat aktivitas penaruhan dokumen keperluan pemungutan suara ke dalam kotak suara.
Para petugas panik karena tidak menduga dinding gudang, yang merupakan bekas bangunan sekolah, sampai jebol. ”Untungnya surat suara sudah selesai dihitung dan dimasukkan ke kantong-kantong plastik, Jadi, semuanya aman, hanya kotak yang rusak karena terkena dan terendam banjir lumpur,” kata Heri.
Ia menambahkan, untuk memudahkan penyimpanan dan pendistribusian logistik, KPU yang hanya memiliki dua gudang mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan musyawarah pimpinan kabupaten (muspika) setempat dalam penyediaan gudang. Sebab, pada pemilu kali ini, logistiknya sangat besar, sejalan banyaknya kecamatan, yakni 40 kecamatan, dan banyaknya jumlah pemilik suara, yakni sekitar 3,5 juta suara.
Sejauh ini, pengadaan logistik berjalan lancar dan cukup. ”Direncanakan mulai besok pagi logistik yang ada di gudang-gudang KPU di tingkat kecamatan akan didorong ke PPS (Panitia Pemungutan Suara) di kantor kecamatan untuk diperiksa kelengkapannya setiap kotak, lalu kotak suara akan dibungkus plastik. Setelah ini, kotak suara tersebut dikirim ke desa/kelurahan,” tuturnya.