MONTE CARLO, MINGGU — Mengakhiri penampilan di lapangan keras dengan cedera lutut kanan, kondisi Rafael Nadal menjadi pertanyaan ketika persaingan petenis top dunia memasuki musim lapangan tanah liat pada April. Namun, video latihan yang diunggah dalam media sosial serta pernyataannya kepada pers menunjukkan kesiapan Nadal tampil di ATP Monte Carlos Masters 1000 pada 14-21 April.
Video latihan di akademi tenis miliknya di Malorca, Spanyol, diunggah Nadal sejak awal April. Selain itu, ada pula video latihan ketika dia telah berada di Monte Carlo Country Club.
”Saya tak punya keraguan untuk tampil di Monte Carlo. Tetapi, pada saat yang sama, saya juga harus berdiskusi dengan tim, mencari cara terbaik untuk melewati proses ini. Ini adalah situasi yang tak saya inginkan. Jadi, akan ada penyesuaian kegiatan saya,” kata Nadal di Monte Carlo, Monako, Minggu (14/4/2019).
Sebulan lalu, Nadal mengundurkan diri menjelang semifinal melawan Roger Federer di Indian Wells Masters. Dia batal tampil dalam laga klasik itu karena cedera lutut kanan.
Akibat cedera itu pula, dia tak tampil dalam Miami Masters. Dia memilih menjalani pemulihan dan latihan agar tampil optimal di lapangan tanah liat yang menjadi favoritnya.
Dengan kondisi tubuh yang sering cedera, tanah liat menjadi jenis lapangan yang paling aman bagi Nadal. Tekanan permukaan lapangan dengan tubuh di tanah liat tak sebesar di lapangan keras.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Monte Carlo Masters menjadi turnamen pertama yang diikuti Nadal sebagai persiapan menuju Grand Slam Perancis Terbuka sebagai puncak persaingan di tanah liat. Musim ini, Perancis Terbuka akan berlangsung pada 26 Mei-9 Juni.
Pada dua turnamen tersebut, ditambah ATP Barcelona, Nadal telah menciptakan rekor, menjuarai setiap turnamen sebanyak 11 kali. Tak ada petenis putra lain di era terbuka yang menjuarai satu turnamen lebih dari 10 kali.
Monte Carlo menjadi salah satu turnamen istimewa bagi petenis Spanyol berusia 32 tahun itu. Tampil pertama kali pada 2003 dan terhenti pada babak ketiga, dua tahun kemudian hingga delapan tahun berikutnya, Nadal menguasai persaingan di lapangan yang berada di antara laut dan tebing itu. Dia juga juara pada 2016-2018. Selain 2003, hanya pada 2014 dan 2015 dia tak lolos ke final.
”Saya menyukai Monte Carlo saat pertama kali tiba di sini. Ini adalah klub tenis paling indah di dunia dan saya selalu memiliki kesempatan untuk menang,” kata Nadal dalam www.tennis.com.
Sebanyak 11 gelar dari Monte Carlo menjadi bagian dari 57 gelar lapangan tanah liat yang didapatnya. Nadal memiliki statistik menang-kalah 415-36 dan 50-2 sejak 2017 di atas lapangan berkarakter lambat tersebut. Dua kekalahan itu dialami dari Dominic Thiem pada perempat final Roma Masters 2017 dan Madrid Masters 2018.
Thiem pula yang bisa jadi lawan tangguh bagi Nadal. Petenis Austria itu meraih delapan gelar juara, dari total 12 gelar, dari lapangan tanah liat.
Di Monte Carlo, kedua petenis berada pada paruh berbeda dalam undian sehingga keduanya hanya bisa bertemu di final. Nadal, sebagai unggulan kedua, akan memulai penampilan pada babak kedua dengan melawan John Millman (Australia) atau Roberto Bautista Agut (Spanyol). Pada babak yang sama, Thiem akan berhadapan dengan salah atau petenis kualifikasi atau Martin Klizan.