TANGERANG, KOMPAS - Setelah hanyut terbawa arus Sungai Cisadane selama sekitar 29 jam, Satria (9) ditemukan tewas, Selasa (16/4/2019) sekitar pukul 18.30. Sehari sebelumnya, warga Panunggangan Induk Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini bermain bersama temannya di saluran air PT Tifico, Panunggangan Induk.
Jasad Satria ditemukan tim pencari di sekitar Pintu Air Sepuluh, Kota Tangerang. Setelah dievakusi, jasad korban dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
“Korban ditemukan berkat kerja sama tim SAR gabungan yang telah melakukan pencarian secara maksimal sejak Senin hingga Selasa malam ini,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman, Selasa malam.
Sejumlah 60 orang dikerahkan untuk mencari Satria sejak Senin sekitar pukul 13.00.
Satria diketahui hanyut terbawa arus saat bermain di saat sedang bermain bersama teman-temannya, Senin siang sekitar pukul 13.00. Mereka tidak menyangka kalau air dalam saluran yang terhubung dengan Sungai Cisadane itu akan meluap sesaat setelah hujan turun di Kota Tangerang.
Keluarga korban bersama warga setempat sempat mencari korban. Akan tetapi, mereka tidak berhasil menemukannya. Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
Hendra mengatakan, pihaknya menerima informasi tersebut dari Damkar Kota Tangerang pada Senin sekitar pukul 16.05. Satu tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan SAR air lengkap.
Dalam pencarian Senin, pasukan SAR belum menemukan titik terang. Keesokan harinya, sekitar pukul 07.00, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang aliran Sungai Cisadane.
Tim SAR gabungan dibagi menjadi dua. Satu tim menyisir menggunakan perahu karet sejauh 10,5 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara tim kedua menyisir hingga muara Sungai Cisadane dari lokasi kejadian dengan jarak tempuh kurang lebih 33 km.
Unsur-unsur SAR gabungan yang terlibat dalam operasi SAR terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Damkar Kota Tangerang, Squad PBI (Penanggulangan Bencana Indonesia), Polisi Pamong Praja Kecamatan Pinang, dan PMI Kota Tangerang.
Kakek Korban, Samsuri mengatakan, sepulang sekolah, Satria langsung pergi bersama tiga temannya menuju ke saluran air. Satria lantas terperosok dan terbawa arus air.