Berkat Sampah, TPS Jadi Cantik, Segar, Bersemangat
Oleh
J Galuh Bimantara
·2 menit baca
Dekorasi dan kostum unik di tempat pemungutan suara senantiasa menarik perhatian ketika pemilihan umum berlangsung. Warga di RT 005 RW 009 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, ikut larut dalam gegap gempita itu. Sampah rumah tangga menjadi sumber kreativitas mereka mempercantik TPS 140 Semper Barat.
Selasa (16/4/2019), sehari jelang pencoblosan di Semper Barat, di area Bank Sampah Karya Peduli di RT 005 RW 009, Nanang Suwardi menggeser tangga aluminium setinggi lebih kurang 2 meter, lalu menggantung rangkaian bunga tiruan. Ia sudah menggantung tiga rangkaian lainnya. Bunga-bunga yang terbuat dari botol air mineral bekas itu juga terpasang di titik-titik lain di kompleks bank sampah seluas 315 meter persegi tersebut.
Ada juga rekan-rekan Nanang yang menempelkan tutup-tutup botol air mineral pada papan tripleks sehingga membentuk tulisan TPS 140. Inilah totalitas mereka menyiapkan penyambutan pemilih di Bank Sampah Karya Peduli, yang sekaligus menjadi TPS 140 Semper Barat.
Nanang, koordinator tim kreatif TPS 140, menuturkan, mereka memanfaatkan sampah rumah tangga yang sudah terpilah dan dikumpulkan oleh nasabah Bank Sampah Karya Peduli. Selain botol bekas, tim juga memanfaatkan kardus dan kaleng bekas.
Para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 140 juga akan mengenakan topi caping buatan peserta binaan bank sampah. Asal bahannya berupa kardus bekas.
Selain itu, mereka juga menyiapkan pojok selfie agar pemilih bisa berswafoto ria seusai mencoblos. Pojok selfie juga akan dihias dengan bahan-bahan sampah daur ulang.
”Pemilu adalah hajat bangsa Indonesia yang penuh kegembiraan. Karena itu, selesai mencoblos, mereka bisa ber-selfie dengan gembira,” ujar Nanang.
Masyarakat punya tanggung jawab yang sama untuk menyukseskan pemilu.
Tim kreatif bersemangat untuk mempercantik TPS 140. Padahal, tidak semua anggota tim merupakan KPPS. Dari sepuluh orang, tiga orang bukan KPPS, bahkan termasuk Nanang. Menurut pendiri Bank Sampah Karya Peduli ini, kesuksesan pencoblosan di TPS bukan hanya tanggung jawab KPPS.
”Masyarakat punya tanggung jawab yang sama untuk menyukseskan pemilu,” katanya.
Bank Sampah Karya Peduli pun tidak hanya kali ini dijadikan TPS. Sejak pemilihan kepala daerah tahun 2012, bank sampah ini tidak pernah absen sebagai tempat pencoblosan pada pemilu dan Pilkada DKI setelahnya.
Ketua KPPS TPS 140 Daryanto menuturkan, konsep unik TPS di Bank Sampah Karya Peduli berkontribusi membuat tingkat partisipasi pemilih tinggi. Pada Pemilu Presiden 2014, misalnya, sekitar 80 persen pemilih sesuai daftar pemilih tetap (DPT) hadir.
”Tahun ini mungkin 90 persen dari DPT hadir, apalagi kontestasi lebih seru,” katanya. Sebanyak 277 pemilih terdaftar dalam DPT di TPS 140 Semper Barat.