Distribusi Logistik Pemilu Kota Bekasi Rampung Malam Ini
Oleh
Stefanus ato
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Menjelang hari pemungutan suara pada 17 April 2019, logistik pemilihan umum Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah 90 persen didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara. Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi menargetkan proses distribusi akan rampung dan tiba di tempat pemungutan suara pada Selasa (16/4/2019) malam.
”Sudah 90 persen terpenuhi. Mayoritas kecamatan sudah sampai di PPS (Panitia Pemungutan Suara). Hanya ada beberapa kecamatan, tetapi hari ini dipastikan beres,” kata Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni, di Kantor KPU Kota Bekasi.
Nurul menyebutkan, dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, masih ada empat kecamatan yang distribusi logistiknya terkendala. Keempat kecamatan itu adalah Medan Satria, Pondok Melati, Bekasi Timur, dan Pondok Gede. Kendala itu antara lain kekurangan surat suara dan form C1 plano.
”Di Pondok Melati, masih ada kekurangan 1.600 surat suara untuk pemilihan presiden,” katanya.
Menurut Nurul, logistik pemilu belum didistribusikan semua karena ada kekurangan pengiriman dan salah kirim surat suara dari KPU RI dan KPU Provinsi Jawa Barat. KPU Kota Bekasi juga sudah mengajukan permintaan tambahan ke KPU RI dan menurut rencana akan dikirim hari ini juga.
Ia menambahkan, data terakhir jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Bekasi sebanyak 1.682.120 pemilih. Mereka akan memilih di 6.720 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 12 kecamatan dan 56 kelurahan di Kota Bekasi.
”Teman-teman KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sudah mendirikan TPS di wilayah masing-masing dan menyiapkan kelengkapan pencoblosan. Semua rampung malam ini,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, aparat kepolisian bersama anggota Tentara Nasional Indonesia Distrik Militer 0507/Bekasi menjamin keamanan menjelang pemilu hingga pemilu selesai. Sebanyak 3.000 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga situasi agar kondusif sebelum dan sesudah pemilihan umum.
”Nanti, pukul 15.00, kami tempatkan pos pengamanan gabungan di area publik dan daerah perkampungan. Tujuannya, memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya.
Pos pengamanan yang disediakan sebanyak 120 pos yang tersebar di 12 kecamatan. Di setiap pos pengamanan disiagakan dua personel Brimob dan dua personel TNI hingga 18 April 2019.
Dari hasil pemetaan aparat, Kota Bekasi dikategorikan sebagai wilayah kurang rawan dan rawan. Adapun wilayah rawan tersebar di 81 lokasi.
Meskipun enggan menyebutkan secara detail wilayah rawan, menurut Indarto, daerah yang dikategorikan rawan merupakan daerah yang memiliki historis konflik, dukungan pasangan calon yang berimbang, terdapat obyek vital, dan rawan bencana alam.
Daerah yang dikategorikan rawan merupakan daerah yang memiliki historis konflik, dukungan pasangan calon yang berimbang, terdapat obyek vital, dan rawan bencana alam.
”Untuk daerah yang kurang rawan, dua polisi akan menjaga 10 TPS. Sementara untuk daerah yang rawan, satu polisi menjaga satu TPS. Tetapi, yang dua polisi untuk 10 TPS, kami juga menempatkan petugas di setiap rayon,” ujarnya.
Indarto mengimbau masyarakat datang ke TPS dengan tidak menggunakan atribut dari golongan tertentu dengan tujuan memprovokasi atau mengintimidasi pemilih. Polisi akan mensterilkan lokasi TPS dari berbagai potensi ancaman sejauh radius 200 meter.
”Silakan datang ke TPS untuk menggunakan hak suara. TNI dan Polri jamin keamanan pemilu,” ucap Indarto.