Di lapangan Bumi Sani Permai, Desa Setiamekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berdiri berjejer 17 tempat pemungutan suara. Tak ada pemisah di antara belasan tempat pemungutan suara yang dibangun warga di sana.
Dari belasan TPS itu, tiga sampai empat TPS berada di bawah satu atap. Hanya selembar kain yang menjadi pembatas untuk membedakan ruangan dari masing-masing TPS.
Dilihat sepintas, tak ada yang istimewa dengan bangunan belasan TPS. Hanya warna-warni kain yang dipasang layaknya hajatan pernikahan dan jauh dari kesan mewah. Namun, dibalik kesederhanaan itu, ada harta yang tak ternilai, yaitu rasa persatuan menyambut pesta demokrasi yang dibalut dalam semangat kebersamaan.
Haris (55), warga setempat menuturkan, belasan TPS sengaja dibangun berdekatan dengan tujuan mengajak masyarakat menyambut pesta demokrasi 17 April 2019, dengan semangat persaudaraan. Perbedaan hanya ada saat tiba di bilik suara.
"Saat warga datang bisa saling menyapa. Selesai nyoblos juga tetap saling melempar senyum dan mengobrol. Perbedaan selesai di bilik suara," kata anggota KPPS di wilayah itu, Selasa (16/4/2019) malam.
Dia menuturkan, 17 TPS yang dibangun di tanah lapang yang luasnya hampir sama dengan luas lapangan sepak bola itu, dikerjakan bersama warga RW 14. Konsep TPS yang dibangun di satu lokasi itu merupakan ide warga RW 14. Mereka bertekad merajut kembali tali persaudaraan antarsesama warga yang sempat memanas selama masa kampanye.
Atas dasar kesadaran itu, rencana membangun TPS di RT masing-masing kemudian diubah dan disatukan di lapangan Bumi Sani Permai. Adapun jumlah warga yang akan menggunakan hak suara di wilayah itu, sekitar 6.000 orang dan tersebar di 16 RT.
Sejak pagi
Haris menuturkan, sejak pagi, sekitar pukul 08.00, warga di sana secara bergotong royong membantu petugas KPPS mendirikan belasan TPS itu. Warga secara sukarela memberikan sumbangan sesuai kemampuan masing-masing untuk menyewa tenda jadi. Sehingga pada pukul 18.00, semua proses pembangunan telah usai.
Pada pukul 18.00, hanya sejumlah petugas KPPS yang masih berada di sana menyiapkan kelengkapan pemilu. Logistik pemilu juga direncanakan tiba di wilayah RW 14 pada pukul 19.00.
Menurut Bernadus (50), petugas keamanan TPS, menyatunya tempat pemungutan suara memudahkan aparat keamanan dalam menjaga kelancaran pencoblosan. Tindakan kecurangan juga dapat diminimalisasi karena diawasi bersama oleh seluruh warga RW 14.
Dia memastikan, warga di wilayah RW 14 sudah sangat dewasa dalam setiap perhelatan pemilihan umum. Konsep TPS gabungan pernah dilakukan pada pemilihan Presiden tahun 2014 silam.