Unggul di Berbagai Survei, PDI-P Tetap Kerja Keras
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P tetap fokus bekerja mengawal suara pada Pemilu 2019. Meskipun unggul dalam berbagai survei, PDI-P tidak ingin lengah dan kecolongan.
Dalam berbagai survei nasional, elektabilitas PDI-P menempati posisi teratas dengan kisaran angka 24-28 persen. Survei LitbangKompas memperlihatkan, PDI-P dengan elektabilitas tertinggi, yaitu 26,9 persen. Adapun survei Cyrus Network 27,8 persen, Charta Politika 24,1 persen, dan Centre for Strategic and International Studies 25,9 persen.
Menyikapi keunggulan itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P mengoptimalkan delapan bulan masa kampanye dengan safari kebangsaan, kampanye kreatif serta konsolidasi dari pusat sampai ke daerah. PDI-P percaya pada suara rakyat dan akan bekerja maksimal untuk mengawal suara sampai tuntasnya kontestasi pemilu.
"Kita semua bersama-sama mengawal pemilu dari kecurangan. Masyarakat gunakan hak pilih sesuai hati nuraninya," ucap Hasto di DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Pernyataan Hasto sejalan dengan instruksi Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam suratnya kepada pimpinan, kader, simpatisan maupun relawan untuk mengawal pemilu agar demokratis, menggalang masyarakat agar gunakan hak pilih serta hindari politik uang.
Menjalankan instruksi tersebut, PDI-P mengerahkan saksi ke seluruh tempat pemungutan suara. Pada tingkat kelurahan, saksi diberi tugas tambahan meminimalisir golput.
Menurut Hasto, langkah itu diambil sebab banyak kampanye agar msasyarakat golput atau tidak menggunakan hak pilih. Kampanye seperti ini sangat merugikan demokrasi. Parpol, saksi, dan relawan dilatih tentang pentingnya hak memilih sebagai tanggung jawab warga negara dalam menentukan arah bangsa.
Sementara Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional PDI-P Arif ibowo menambahkan, PDI-P mempersiapkan kamar hitung yang dibangun untuk memastikan hasil Pemilu kredibel. Kamar ini menerima data hasil pemungutan suara di TPS dari saksi. Data digunakan untuk hitung cepat, hitung akhir dan tahu dinamika di lapangan.