Dilanjutkan, Pembangunan Jalur Pantai Selatan Pulau Jawa
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan jalur pantai selatan di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur dilanjutkan. Tahun ini, jalan sepanjang 99,66 kilometer akan dibangun dengan anggaran Rp 3 triliun.
Jalur pantai selatan (pansela) tersebut mendukung sisi selatan Jawa. Saat ini, pengerjaannya masih berlangsung agar tersambung.
”Kemarin saya meninjau jalur pansela. Sekarang sudah ada kontrak-kontrak pengerjaan baru untuk jalur itu,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Selasa (16/4/2019), di Jakarta.
Tahun ini, pembangunan jalur pansela dibagi menjadi sembilan paket pekerjaan untuk 99,66 kilometer (km) tersebut, baik di Jateng, DI Yogyakarta, maupun Jatim. Pembangunan jalur pansela di Jateng meliputi Tambakreja-Bantarsari dan Jladri-Karangbolong-Tambakmulyo.
Untuk DI Yogyakarta, pembangunan di Jembatan Kretek 2, Legundi-Planjan, dan Jerukwudel-Baran-Duwet. Sementara di Jatim, pembangunan dilakukan di Prigi-batas Tulungagung-Klatak-Brumbun, batas Kabupaten Tulungagung-Serang-batas Kabupaten Malang, Jarit-Puger, dan Balekambang-Kedungsalam.
Basuki menambahkan, pembangunan jalur pansela menggunakan dana pinjaman dari Bank Pembangunan Islam (IDB). Total pinjaman yang disediakan IDB 250 juta dollar AS.
Sementara dari sembilan paket tersebut, yang sudah ditandatangani kontraknya sebanyak lima paket. Anggaran untuk membangun sembilan paket proyek jalur pansela sebesar 216,8 juta dollar AS atau setara Rp 3 triliun dengan nilai tukar Rp 14.000 per dollar AS.
”Jadi, untuk jalur pansela di DI yogyakarta sudah tersambung tahun ini. Lalu, di Jateng tinggal pembangunan di Jembatan Kretek, tetapi sudah akan dibangun dengan pinjaman dari IDB dan tinggal persetujuannya,” ujar Basuki.
Di Jateng dan DIY, dari total jalur pansela sepanjang 328 km, hingga akhir 2019 sudah tersambung 219 km.
Menurut Basuki, jalur pansela menjadi alternatif bagi masyarakat selain jalur pantai utara (pantura) Jawa yang lalu lintasnya sudah padat. Selain itu, jalur pansela menjadi jalur wisata karena banyak lokasi wisata di sepanjang jalur itu.
Jalur pansela juga terhubung dengan Bandara Kulon Progo yang kini masih dibangun. Jalur pansela sepanjang 1.405 km akan tersambung pada 2021.
Secara terpisah, Direktur Penelitian CORE Indonesia Mohammad Faisal berpendapat, pada dasarnya jalan dibangun untuk membuat mobilitas masyarakat lancar. Secara khusus, jalur pansela bisa dimaksimalkan sebagai jalur wisata.
Hal pertama yang mesti dilakukan adalah promosi mengenai obyek wisata yang bisa dijangkau melalui jalur pansela. Sebab, tanpa promosi, tidak banyak orang tahu. Target awalnya, menggaet wisatawan nusantara sehingga perlu paket-paket wisata yang disesuaikan dengan tujuan wisatanya. Masyarakat juga perlu disiapkan agar siap menerima kunjungan wisatawan.