Sebagian Warga Nias Selatan Kecewa Tidak Jadi Memilih
Sebagian warga Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, kecewa tidak bisa menyalurkan suaranya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Sebab, hingga berakhirnya jadwal pemungutan suara pada pukul 13.00, logistik pemilu tidak kunjung sampai ke tempat pemungutan suara atau TPS.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
NIAS SELATAN, KOMPAS — Sebagian warga Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, kecewa tidak bisa menyalurkan suaranya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Sebab, hingga berakhirnya jadwal pemungutan suara pada pukul 13.00, logistik pemilu tidak kunjung sampai di tempat pemungutan suara.
Rabu sore, sejumlah warga di Desa Hilisataro dan Desa Hilinamoniha, Kecamatan Toma, berkumpul di serambi rumah dekat TPS ditegakkan. Mereka menunggu kepastian apakah pemilu tetap dilaksanakan hari ini atau tidak.
”Ya, kecewalah kami hari ini karena tidak bisa memilih. Kami mau memilih, tetapi kotak suara belum ada. Padahal, saya sudah datang sejak pukul 07.30 dan rela tidak ke kebun hari ini untuk mencoblos,” kata Pasarmaha (38), petani palawija, yang terdaftar pada TPS 4, Desa Hilisataro.
Ya, kecewalah kami hari ini karena tidak bisa memilih. Kami mau memilih, tetapi kotak suara belum ada. Padahal, saya sudah datang sejak pukul 07.30 dan rela tidak ke kebun hari ini untuk mencoblos.
Menurut Pasarmaha, tidak hanya dirinya yang kecewa. Warga lain, yang sebagian besar juga petani, tak kalah kecewa. Mereka sejak pagi meramaikan TPS, tetapi tidak kunjung bisa memilih karena logistik pemilu tidak ada.
Kekecewaan karena tidak jadi memilih juga diungkapkan Yaritiba Zebua (35), warga Desa Hilinamoniha, Kecamatan Toma, yang terdapat di TPS 1 desa tersebut. Selain telah meluangkan waktu kerja seharian, Yaritiba kecewa karena tidak mendapat kepastian.
”Kami akan menunggu sampai pukul 18.00, sampai ada kepastian,” kata Yaritiba.
Ketua Panitia Pemungutan Suara Desa Hilisataro Raya Yulianus Harita juga kecewa. Panitia sudah berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan TPS sesuai prosedur. Namun, semuanya sia-sia karena pemungutan suara urung terlaksana. Dia juga khawatir, apakah jika dilakukan pemilu susulan, panitia akan kembali dapat honor atau tidak.
Hingga pukul 17.00, tenda TPS di desa-desa di Kecamatan Toma masih berdiri meskipun perkakasnya, seperti meja dan kursi, sudah diangkat. Di sejumlah TPS lain, petugas mulai membongkar tenda.
Berdasarkan data Panitia Pemilihan Kecamatan Toma, terdapat 14 desa dan 32 TPS di kecamatan yang berjarak sekitar 13 kilometer dari Teluk Dalam, ibu kota Nias Selatan, itu. Jumlah pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap mencapai 7.176 orang.
Empat kecamatan
Ketua Komisi Pemilihan Umum Nias Selatan Edward Duha mengatakan, ada empat kecamatan yang logistiknya belum didistribusikan. Berdasarkan catatan KPU Sumatera Utara, keempat kecamatan itu adalah Toma, Mazino (11 desa, 29 TPS), Siduaori (11 desa, 22 TPS), dan Somambawa (14 desa, 30 TPS).
”Logistik untuk empat kecamatan itu masih disimpan di gudang KPU Nias Selatan dengan pengawalan polisi,” kata Edward.
Ia menjelaskan, kendala tersebut terjadi karena kendala cuaca dan keterbatasan tenaga. Logistik dari tingkat provinsi yang dijadwalkan sampai 12 April 2019 terlambat sehari karena badai. Akibatnya, proses pengepakan di gudang KPU Nias Selatan terlambat selesai dan berdampak pada pendistribusiannya meskipun jumlah petugas sudah ditambah.
Edward pun memastikan, pemilu hari ini untuk empat kecamatan itu batal dilaksanakan dan akan dilakukan pemilu susulan. Namun, jadwalnya belum bisa dipastikan karena harus dibahas dalam rapat dengan komisioner KPU Nias Selatan.