Sinergi TNI dan Polri Menjaga Kelancaran Pemilu Diapresiasi
Oleh
Stefanus Ato dan Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kesiapsiagaan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia menjaga kelancaran Pemilihan Umum 2019 diapresiasi berbagai pihak. Masyarakat Indonesia diharapkan melupakan perbedaan selama masa kampanye dan bijaksana menunggu hasil rekapitulasi dari Komisi Pemilihan Umum.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo secara khusus mengapresiasi pimpinan Polri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berhasil menjaga institusi masing-masing untuk netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Sinergi yang ditunjukkan kedua lembaga itu mampu menjaga kelancaran proses pemilu.
”Berkat kerja keras keduanya, TNI dan Polri bisa memberikan ketenangan sehingga masyarakat bisa nyaman dalam memberikan suaranya,” kata Bambang di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2019).
Bambang mengajak masyarakat Indonesia melupakan perbedaan selama masa kampanye. Semua pihak juga diminta bersabar menunggu hasil rekapitulasi yang tengah dilakukan Komisi Pilihan Umum (KPU).
Terkait hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Bambang meminta pendukung dari kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tetap tenang.
”Kita tunggu hasil resmi penghitungan KPU nanti. Tidak perlu ada pengerahan massa maupun euforia berlebihan yang bisa memancing kekisruhan,” katanya.
Kita tunggu hasil resmi penghitungan KPU nanti. Tidak perlu ada pengerahan massa maupun euforia berlebihan yang bisa memancing kekisruhan.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengingatkan para elite partai untuk tidak memanas-manaskan situasi dengan berbagai agitasi dan propaganda. Biarkan KPU bekerja dan menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.
”Jika nanti ada elite politik yang belum puas, silakan tempuh jalur hukum sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Tidak perlu korbankan rakyat hanya demi ambisi kekuasaan yang semu,” katanya.
Apresiasi serupa disampaikan sejumlah masyarakat yang bermukim di DKI Jakarta. Misalnya, Satria Putra Alvian (35). Satu hari sebelum pencoblosan, dia sempat khawatir akan ada kekisruhan karena banyak mendapat kabar dan broadcast.
Ada yang menyampaikan akan ada mobilisasi massa dari salah satu pasangan calon presiden jika ada kecurangan dalam pemungutan suara. ”Alhamdulillah, sampai sekarang aman dan tenang. Semoga sampai ada pengumuman dari KPU, situasi tetap seperti ini,” ujar lelaki asal Jatinegara, Jakarta Timur, itu.
Kepercayaan kepada institusi Polri dan TNI juga dikatakan Yadi (41), warga Cijantung, Jakarta Timur. Sejak awal, dia meyakini Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar karena didukung aparat keamanan. Masyarakat juga dinilai kian dewasa menyikapi dinamika dalam proses demokrasi.
Kedewasaan masyarakat itu dapat dilihat sejak hari pemungutan suara hingga hari ini. Hampir di seluruh wilayah Indonesia, situasinya berjalan aman dan kondusif, termasuk di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ketua Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bekasi Tommy Suwanto mengatakan, sejak masa tenang hingga satu hari setelah pemungutan suara, Bawaslu belum menemukan indikasi kecurangan yang berpotensi mengarah ke kejahatan pemilu. Persoalan yang muncul lebih banyak berupa hal teknis, seperti kekurangan logistik dan surat suara rusak.
Menanggapi berbagai apresiasi itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono berterima kasih kepada semua pihak, termasuk masyarakat. Argo menilai masyarakat bersama Polri dan TNI bersama-sama menjaga Pemilu 2019 berjalan aman dan kondusif.
TNI dan Polri siap menjaga dan mengawal hingga hasil rekapitulasi pemilu diumumkan KPU. TNI dan Polri sudah satu tahun mengawal pemilu, mulai dari persiapan hingga hari pemungutan suara.
”Keamanan tetap jadi prioritas. Kami ada operasi Mantap Brata. Operasi ini untuk antisipasi gangguan keamanan,” katanya.