Anugerah terindah yang diterima manusia adalah kemampuan untuk saling mengasihi. Kasih yang tulus adalah cinta yang memaafkan dan tak pandang bulu.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Anugerah terindah yang diterima manusia adalah kemampuan untuk saling mengasihi. Kasih yang tulus adalah cinta yang memaafkan dan tak pandang bulu.
Itu menjadi benang merah Ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral Santa Maria Tak Bernoda, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (19/4/2019). Sebagai salah satu rangkaian perayaan Paskah, ibadat Jumat Agung ini memperingati wafat Yesus di kayu salib.
Pastor Paroki Gereja Katedral Medan Pastor Sesarius Petrus Mau dalam khotbahnya mengajak umat Katolik meneladani keberanian Yesus mengorbankan diri di kayu salib. Tujuannya, menyelamatkan seluruh umat manusia.
”Tuhan mencintai kita secara utuh tanpa memandang latar belakang kita. Kasih Allah terhadap manusia mewujud dalam pengampunan dosa lewat wafat Yesus,” kata Pastor Sesarius.
Peristiwa wafat Yesus itu selalu relevan sebagai pesan kasih untuk dunia yang dirundung konflik tanpa henti. Cinta universal yang tak pandang bulu hingga kini tetap menjadi mimpi bersama umat manusia. Peristiwa sengsara, wafat, dan bangkit Yesus yang diperingati umat Katolik juga menggambarkan perjalanan hidup manusia pada umumnya. Sama seperti Yesus yang sengsara dan wafat, setiap orang yang berjuang dalam hidup pasti mengalami susah payah, gagal, dan putus asa.
Oleh karena itu, makna Ibadat Jumat Agung adalah keberanian untuk berani bangkit dari kegelapan. Kemauan membangun ulang dari awal ketika bertemu kegagalan. ”Tiga peristiwa Paskah itu tidak bisa dipisahkan. Ketiganya satu rangkaian. Kebangkitan hanya bisa dialami kalau sebelumnya ada sengsara dan kematian,” ucap Pastor Sesarius.
Ibadat yang berlangsung dari pukul 15.00-17.30 itu berlangsung aman dan khidmat. Pihak keamanan gereja bekerja sama dengan kepolisian setempat mengawal jalannya ibadat.
Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Sisworo mengatakan, sebanyak 16 polisi ditugaskan menjaga Gereja Katedral Medan selama pekan Paskah. Dengan begitu, ia berharap umat Katolik merasa tenang ketika menjalankan rangkaian perayaan Paskah.