Sejumlah tokoh agama meminta pasangan calon presiden dan wakil presiden memberi contoh dalam menjaga kedamaian usai Pemilihan Umum 2019. Keteladanan mereka dianggap dapat meredakan situasi yang sempat memanas.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tokoh agama meminta pasangan calon presiden dan wakil presiden memberi contoh dalam menjaga kedamaian seusai Pemilihan Umum 2019. Keteladanan mereka dianggap dapat meredakan situasi yang sempat memanas. Dengan begitu, semua elemen bangsa dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Hukum Robikin Emhas berharap kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, segera bertemu.
”Kedua capres-cawapres adalah para negarawan. Beliau-beliau dikenal sebagai sosok patriot nasionalis sejati. Tidak akan ada yang rela Indonesia berduka. Akan bagus sekali kalau beliau-beliau segera saling silaturahmi seusai pemungutan suara kemarin,” ujarnya kepada Kompas, Jumat (19/4/2019).
Harapan serupa disampaikan rohaniwan Katolik, Franz Magnis Suseno. Kedua pasangan calon perlu memberi contoh kepada pengikutnya setelah pemungutan suara digelar. Hubungan baik dan sikap dalam menyikapi kemenangan dan kekalahan harus ditunjukkan mereka.
”Mereka bisa beri contoh dengan duduk bersama, bisa dengan ngopi atau naik kuda. Yang tidak menang harus secara kesatria menerima kemenangan lawannya. Yang menang harus menunjukkan diri sebagai presiden seluruh bangsa, bukan hanya untuk pendukung-pendukungnya,” tuturnya.
Lembutkan hati
Selain menyerukan perdamaian, semua pihak, termasuk masyarakat juga diharapkan mau bersabar dalam menanti hasil penghitungan suara. Kesabaran juga perlu diiringi keinginan untuk saling melembutkan hati untuk memaafkan.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Rohaniwan Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi S Tanuwibowo, yang dihubungi terpisah, mengajak semua peserta pemilu, pimpinan bangsa, para simpatisan, serta seluruh masyarakat untuk tetap bersabar menunggu selesainya keseluruhan proses pemilu.
”Kami juga mengajak kita semua untuk kembali ke kesadaran kita sebagai sesama anak bangsa yang matang dan dewasa, serta bertanggung jawab penuh menjaga keutuhan Tanah Air, bangsa, dan persaudaraan kebangsaan,” serunya.
Adapun Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar berdoa agar kedua calon presiden dan wakil presiden, beserta pendukungnya, dapat melembutkan hati satu sama lain. Ia berharap, siapa pun calon pemimpin bangsa yang menang agar dapat menjalankan amanah. Kepada yang kalah, ia berdoa agar mendapat hikmah di balik pengalaman hidup.
”Bagi kami, insya Allah seusai pemilu besok langsung datang bulan Ramadhan. Lembutkan hati yang pernah keras, satukan semua yang berserakan. Allah merekayasa setelah pemilu ada bulan Ramadhan. Pengalaman tahun lalu juga begitu, kan? Siapa pun yang menang, kita harus dukung dan yang kalah harus kita rangkul,” ujarnya.