Alumni SMA Rayakan Kelancaran Pemilu dengan Cukur Rambut
Alumni SMA Jakarta Bersatu menggelar acara slametan atas kelancaran Pemilu 2019. Mereka juga mensyukuri kemenangan sementara, berdasarkan hitung cepat lembaga survei, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Kegembiraan ini diwujudkan dengan mencukur habis rambut mereka.
Oleh
Fajar Ramadhan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Alumni SMA Jakarta Bersatu menggelar acara slametan atas kelancaran Pemilu 2019. Mereka juga mensyukuri kemenangan sementara—berdasarkan hitung cepat lembaga-lembaga survei—pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Kegembiraan ini diwujudkan dengan mencukur habis rambut mereka.
Acara slametan tersebut digelar di Posko Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB) Jakarta, Sabtu (20/4/2019) siang. Acara tersebut diawali doa bersama dengan para anak yatim piatu dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
Sementara itu, di luar posko juga berlangsung aksi cukur rambut sebagai bentuk perayaan atas kemenangan Jokowi-Amin berdasarkan hitung cepat 12 lembaga survei. ”Saya pernah mencukur habis rambut pada 1989. Demi Pak Jokowi, sekarang saya mau diplontos lagi,” ucap Carlos, salah seorang relawan ASJB.
Setidaknya, ada sekitar 30 relawan selain Carlos yang juga merelakan rambutnya dicukur habis. Menurut inisiator slametan ASJB, Dede Radinal, acara cukur rambut tersebut bukan hanya sebagai ungkapan perayaan kemenangan Jokowi-Amin. Aksi tersebut juga sebagai bentuk apresiasi kegembiraan atas penyelenggaraan pemilu. ”Untuk mengapresiasi pesta demokrasi yang berjalan dengan damai, ceria, gembira,” kata alumnus SMA 4 Jakarta tersebut.
Selain itu, dalam kegiatan slametan tersebut, ASJB juga bermaksud menyampaikan sejumlah pesan. Mewakili ASJB, Dede mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara pemilu yang masih bekerja hingga saat ini. ”Terima kasih juga kepada TNI dan Polri dalam menjaga keamanan pemilu tahun ini,” lanjutnya.
Meski sudah ada 12 lembaga survei yang menyatakan kemenangan untuk Jokowi-Amin dalam hitung cepat, ASJB sepakat untuk menunggu hasil resmi dari KPU. Mereka juga akan menjaga surat suara Jokowi-Amin hingga direkapitulasi seluruhnya oleh KPU.
”Kami juga percaya semua lembaga survei itu kredibel. Jika ada tuduhan kecurangan, serahkan kepada pihak yang berwenang,” ujar Dede.
Inisiator lainnya, Dona Mediarto, menambahkan, pertemuan antar-alumni dari 417 SMA di Jakarta tersebut juga dimanfaatkan sebagai forum diskusi. Diskusi yang dimaksud tentang peran mereka dan relawan-relawan lain dalam membantu pekerjaan Jokowi-Amin di luar pemerintah.
”Ya, kami berdiskusi supaya kami dan teman-teman lain bisa mendukung Pak Jokowi untuk melanjutkan program-programnya demi Indonesia yang lebih maju,” kata Dona.