Apresiasi warga terhadap kinerja KPU bermunculan. Hal ini diwujudkan dengan pengiriman karangan bunga yang menghiasi Kantor KPU, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Apresiasi warga terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum RI bermunculan. Hal ini diwujudkan dengan pengiriman karangan bunga yang menghiasi Kantor KPU RI, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019). Mayoritas karangan bunga itu berisi dukungan dan ucapan terima kasih kepada KPU karena telah menyelenggarakan pemilu serentak 2019 dengan aman dan lancar.
Karangan bunga tersebut berjejer rapi di depan kantor KPU dan mulai berdatangan sejak pagi hingga siang. Sebagian pengirim karangan bunga itu mencantumkan nama terang atau komunitasnya, sebagian lain hanya mencantumkan inisial.
Beberapa karangan bunga tersebut bahkan berisi kalimat yang unik dan kreatif, seperti ”We thank and trust you KPU”, ”Selamat atas pemilu damai 2019: Kami sabar menanti hasil pengumuman KPU sebesar menanti kekasih”, ”Kami bersama KPU, dari komunitas masyarakat waras yang muak main presiden-presidenan”, dan ”Kami mendukung KPU untuk tetap semangat, dari kami yang ogah minum obat halusinasi karena merasa waras”.
Terkait hal ini, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, pihaknya akan membicarakan dan mengevaluasi keberadaan karangan bunga tersebut. Hal ini bertujuan agar menghilangkan tudingan-tudingan bahwa KPU memihak salah satu peserta Pemilu 2019.
”Nanti saya bicarakan dulu dengan teman-teman yang lain. Saya juga tidak tahu, tiba-tiba ada orang yang mengirimkan dan menaruh karangan bunga tersebut,” ujarnya.
KPU telah melaksanakan pemungutan suara Pemilu 2019 pada Rabu, 17 April. Namun, berdasarkan jadwal KPU, rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara di tingkat nasional dan luar negeri baru dilakukan pada 25 April-22 Mei.
Mengirimkan dukungan lewat karangan untuk tokoh atau lembaga mulai menjadi tren saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kalah dalam Pilkada DKI 2017.
Saat hari-hari terakhir Basuki dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, puluhan karangan bunga menghiasi Balai Kota DKI untuk melepas kepergian Basuki-Djarot.
Hal yang sama dilakukan masyarakat saat Basuki selesai menjalani masa tahanan kasus penodaan agama di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, akhir Januari lalu. Puluhan karangan bunga juga menghiasi Mako Brimob untuk menyambut kebebasan Basuki.