JAKARTA, KOMPAS — Lifter kelas 61 kg, Eko Yuli Irawan, menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Asia yang bergulir di Ningbo, China, Sabtu (20/4/2018). Dia berhak meraih perunggu untuk angkatan total 299 kg, terdiri dari angkatan snatch 133 kg dan clean and jerk 166 kg.
Menempati peringkat pertama dan kedua adalah lifter tuan rumah China, Li Fabin dan Qin Fulin. Fabin unggul pada tiga angkatan, yaitu angkatan total 312 kg, snatch 141 kg, dan clean and jerk 171 kg. Sementara Fulin menempati peringkat kedua dan berhak meraih perak setelah melakukan angkatan total 302 kg (snatch 136 kg, clean and jerk 166 kg).
Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja, mengatakan, Eko Yuli sebenarnya mempunyai peluang mengukir hasil yang lebih baik. ”Setelah menempati peringkat kelima di angkatan snatch, kami mencoba yang terbaik di angkatan clean and jerk. Kami memasang strategi agar Eko bisa setidaknya mendapatkan perak. Tetapi, di angkatan terakhir dia gagal. Eko sudah melakukan yang terbaik meski hasilnya belum maksimal,” tutur Dirdja dari Ningbo, China.
Di angkatan snatch, Eko hanya bisa menjawab tantangan pertama, yaitu dengan angkatan 133 kg. Peraih tiga medali Olimpiade itu gagal melakukan dua kali angkatan saat beban dinaikkan menjadi 138 kg. Angkatan Eko jauh lebih rendah dari penampilannya di Kejuaraan Dunia 2018, yaitu snatch 143 kg.
Eko tampil cukup berani di angkatan clean and jerk dengan melakukan angkatan 166 kg. Peringkatnya hanya terpaut satu level di bawah Li Fabin. Namun, di angkatan terakhir yang menentukan, Eko justru gagal. Posisinya kemudian disalip oleh Qin Fulin yang secara keseluruhan bisa melakukan angkatan total lebih baik dari Eko.
Dirdja mengatakan, sakit yang sempat menyerang tubuh Eko menjelang kejuaraan turut memengaruhi penampilan juara dunia dan peraih medali emas Asian Games 2018 itu.
”Kekuatan dasar Eko memang menurun. Tetapi, kami bersyukur Eko masih bisa melakukan yang terbaik. Target kami memang bukan medali Kejuaraan Asia, tetapi mengumpulkan poin peringkat dunia Olimpiade,” katanya.
Pada Minggu (21/4/2019), dua lifter Indonesia akan bersaing di kelas 67 kg. Mereka adalah Deni dan lifter pelapis Mohammad Yasin. Lifter ”Merah Putih” akan bersaing dengan lifter-lifter terbaik dunia, salah satunya adalah tiga kali juara dunia asal China, Chen Lijun.