logo Kompas.id
UtamaKita Bukan Bangsa Pecundang
Iklan

Kita Bukan Bangsa Pecundang

Oleh
M Subhan SD
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LtEMYk2yyF9Yh1GgRnjLbJAk4EE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2FDSC00088_1555666464.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa para pendukungnya dalam acara doa bersama dan sujud syukur di Jalan Kertanegara IV Jakarta, Jumat (19/4/2019).

Henry Clay (1777-1852) mungkin politikus paling apes sepanjang sejarah. Ia gagal sampai tiga kali dalam kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat. Bertarung pertama kali pada Pilpres 1824, ia dikalahkan John Quincy Adam (1825-1829). Kesempatan kedua pada Pilpres 1832, ia dikalahkan petahana Andrews Jackson (1829-1837). Rupanya ia tak menyerah. Pada Pilpres 1844, di usia 67 tahun ia tetap bersemangat. Tetapi, lagi-lagi ia gagal. Ia dikalahkan James Polk (1845-1849). Clay tiga kali ia gagal bertarung di arena Pilpres AS.

Clay tak mengutuk kekalahan. Ia   tahan banting, tidak reaktif, dan tak mengeluh. Kekalahan berkali-kali itu tak menghalanginya menjadi tokoh sentral di arena perpolitikan AS, walaupun bukan lewat kursi presiden. Setelah gagal di pilpres pertama, Clay malah dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri. Kemudian ia menjadi senator asal Kentucky.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000