logo Kompas.id
UtamaMari Kembali Bersatu
Iklan

Mari Kembali Bersatu

Oleh
Yenny Zannuba Wahid
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1eHkGGynU1BWolNglcZS-ASJ5SQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190419_ENGLISH-OPINI-MARI-KITA-BERSATU-YENNY-ZANNUBA-WAHID_A_web_1555680239.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Warga menunjukkan jari mereka yang telah dicelup ke tinta sebagai bukti telah memberikan suara pada Pemilihan Umum 2019 di di Tempat Pemungutan Suara 018 RT 014 RW 01 Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (17/4/2019).

Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi 1998, dalam bukunya, Identity and Violence: The Illusion of Destiny, memberikan narasi yang bagus tentang kekerasan yang dipantik oleh perbedaan identitas.

Menurut Amartya Sen, di satu sisi identitas berperan memberikan kekuatan dan kehangatan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi di sisi lain ia bisa juga sebagai pedang pemecah yang menghancurkan. Berdasarkan pengalaman hidupnya sendiri, Sen menjadi saksi kerusuhan antara penganut Hindu dan Muslim pada 1940-an.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000