Kekuatan Si Kembar
Astari Indah Vernideani (22) dan Astira Intan Vernadeina (22) seolah-olah bukan individu berbeda. Kembar identik yang kompak ini saling melengkapi. Keduanya sama-sama menyuguhkan keramahan khas Nusantara, sama-sama punya kecintaan yang besar bagi Indonesia.
Setelah sepuluh tahun Indonesia mengirimkan kontestan di ajang Miss Tourism International, Astari menjadi yang pertama meraih tiara Miss Tourism International 2018 di Malaysia.
Sebelumnya, di tahun yang sama, kembarannya, Astira, menjadi pemenang kedua Miss Eco Internasional 2018 di Mesir. Mereka banyak berkiprah mempromosikan Indonesia hingga kancah internasional, termasuk ketika Astari memenangi Putri Pariwisata Indonesia 2017.
Menemui dua gadis ini pada Senin (15/4/2019) seperti menjumpai kawan lama. Mereka segera menyuguhkan keramahan yang menurut mereka adalah ciri khas perempuan Indonesia. Keramahan itu pula yang menjadi peranti utama yang digunakan untuk memperkenalkan keindahan obyek-obyek wisata Indonesia.
”Buat saya, pariwisata bukan hanya kegiatan yang berorientasi pada diri sendiri, tetapi interaksi dengan manusia dan alam. Perjalanan ke Indonesia adalah perjalanan jiwa lewat persentuhan dengan masyarakatnya,” ujar Astira.
Dalam sesi foto yang memakan waktu lebih dari dua jam di beberapa anjungan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), seperti di Anjungan Sumatera Barat, Aceh, Mentawai, dan Toraja, senyum tak pernah lepas dari wajah Astari-Astira. Selain mengagumi keindahan Indonesia, yang antara lain direpresentasikan lewat bangunan adatnya, mereka banyak menceritakan betapa asyiknya tumbuh sebagai anak kembar.
Astari-Astira memang sering berbarengan kompak memberi kalimat jawaban yang sama persis. Tak memanggil nama, masing-masing saling melontarkan sapaan ”dik” (dari ”adik”). Agar lawan bicara tak kebingungan membedakan, Astari memilih memakai kacamata, sedangkan Astira sesaat menanggalkan kacamatanya.
Karena identik, sering kali orang-orang memang salah mengenali Astari-Astira. Dalam beragam ajang kontes kecantikan, para juri sering kali salah sapa. ”Kayak enak aja bareng-bareng terus. Susah dijauhkan. Ikatan emosionalnya memang kuat,” kata Astira.
Ia mencontohkan, ”Ketika sakit tifus pun selalu berdua. Astari masuk rumah sakit duluan. Mama booking satu bed lagi buat aku karena tahu pasti bakal ikutan sakit.”
Kekuatan sebagai gadis kembar lantas mereka jadikan ”senjata” untuk menunjukkan keunggulan. Sebelum sibuk menyelesaikan kuliah S-2, mereka juga berkegiatan sosial, seperti mengajar anak-anak di kampung-kampung pinggiran Jakarta. Bergantian, Astari-Astira mengajar aneka pelajaran, mulai dari bahasa Inggris, matematika, hingga tari tradisional.
Garda terdepan
Sebagai Miss Tourism International 2018, Astari antara lain menjadi delegasi untuk pengenalan pariwisata Indonesia ke Spanyol, Makau, Jerman, Dubai, dan China. ”Kami harus serius mewakili negara. Perempuan Indonesia terkenal ramah tamah, rendah hati, enggak makan teman. Saya menikmati prosesnya,” kata Astari.
Ketika dimahkotai gelar pemenang kedua Miss Eco Internasional 2018, misalnya, Astira bertugas menjadi duta damai atau goodwill ambassador dari PBB. Ia turut menanamkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan, terutama bagi anak-anak di Afrika dan Timur Tengah.
Ditemui di TMII, Astari dan Astira seolah berada di lingkungan yang sangat diakrabi. Mereka mengenali keindahan dan keunikan setiap rumah adat Nusantara yang hingga kini masih terpelihara dengan baik itu.
”Kami lebih banyak fokus memperkenalkan sepuluh ’Bali Baru’,” kata Astira.
Sepuluh Bali Baru yang mereka maksud adalah Danau Toba, Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Pantai Mandalika, Gunung Bromo, Wakatobi, Labuan Bajo, hingga Pulau Morotai. Morotai di Maluku Utara, misalnya, menawarkan keindahan pantai pasir putih dengan paduan hutan lebat.
Karena selalu bersama dan bergantian mengantongi gelar juara di ajang kecantikan, seperti Putri Pariwisata Indonesia dan Abang None Jakarta, Astari-Astira selalu tak terpisahkan dalam menjalankan beragam program dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia. Mereka, antara lain, mempromosikan sepuluh destinasi Bali Baru itu di ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Bali.
Terakhir, baik Astari maupun Astira memeriahkan promosi keindahan Indonesia di ajang Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA Fair) di beberapa kota di Malaysia. Kehadiran sepasang gadis kembar ini menjadi daya tarik sekaligus garda terdepan yang menyedot keingintahuan pengunjung.
Sangat paham tentang keunggulan wisata di Indonesia, mereka mudah memperkenalkan keunggulan budaya, adat istiadat, hingga destinasi pariwisata.
Mempromosikan wisata Indonesia di Malaysia juga bukan perkara baru bagi Astari yang meraih gelar Miss Tourism Internasional di Malaysia pada Desember 2018.
”Peran kami untuk menarik perhatian pengunjung. Promosinya lumayan berhasil dengan pemasukan tiga hari di MATTA Fair bisa Rp 3 miliar,” ujar Astari.
Tak terpisahkan
Perjalanan di ajang kecantikan sudah diakrabi oleh si kembar sejak masih usia dua tahun. Diawali dari peragaan busana kembar, dunia modeling sempat mereka dijajal. Astari kemudian tertarik menjajal ajang Abang None Jakarta pada 2016. ”Aku push Astira. Kalau salah satu enggak ikut kayak kurang. Ayo, temenin aja. Enggak pernah sendirian. Sudah sepaket,” ujar Astari.
Pada 2016, Astari menjadi pemenang ketiga Abang None Jakarta Timur. Astira yang awalnya tidak tertarik malah menjadi pemenang pertama Abang None Jakarta Timur. Ketika menjajal Putri Pariwisata Indonesia 2017, giliran Astari jadi pemenangnya. ”Pemenangnya enggak mungkin dua. Sama-sama pernah merasakan juara,” kata Astira.
Dari awalnya diperkenalkan pada ajang kecantikan oleh sang mama, mereka jatuh cinta dan belajar banyak hal. Ajang kecantikan tak hanya menawarkan ketenaran, tetapi juga memberi banyak pengalaman dan menumbuhkan relasi.
Kedisiplinan menjadi salah satu faktor penentu yang mempermulus langkah si kembar ini. Dari hal terkecil, sebisa mungkin mereka selalu tepat waktu.
Betapapun, mereka sadar betul, banyak hal mesti dicapai dengan komitmen dan kerja keras.
Rr Astari Indah Vernideani
Lahir: Jakarta, 1 Februari 1997
Penghargaan:
- Pemenang pertama Miss Tourism International 2018
- Pemenang pertama Putri Pariwisata Indonesia 2017
- Pemenang ketiga Abang None Jakarta Timur 2016
Pendidikan:
- S-2 Corporate Communication, The London School of Public Relations, Jakarta (2016-2019)
- S-1 Komunikasi (Public Relations) The London School of Public Relations, Jakarta (2013-2017)
Rr Astira Intan Vernadeina
Penghargaan:
- Pemenang kedua Miss Eco International 2018
- Pemenang pertama Putri Ekonomi Kreatif Indonesia 2017
- Pemenang pertama Abang None Jakarta Timur 2016
- Pemenang pertama Cover Guest Majalah Aneka Yess 2012
- Duta antiobat terlarang (2012)
Pendidikan:
- S-2 Corporate Communication The London School of Public Relations, Jakarta (2016-2019)
- S-1 Komunikasi (Public Relations) The London School of Public Relations, Jakarta (2013-2017)