TOKYO, SENIN — Bursa saham Asia stabil mendatar pada awal perdagangan, Senin (22/4/2019), karena investor menunggu kembali dibukanya pasar keuangan utama setelah libur perayaan Jumat Agung. Pada saat sama, harga minyak di pasar global melonjak sebagai respons atas laporan yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat akan meminta semua importir minyak Iran untuk mengakhiri pembelian mereka atau bakal dikenai sanksi.
Harga minyak Brent berjangka naik ke level tertinggi dalam lima bulan pada level 72 dollar AS per barel. Hal ini setelah setelah harian Washington Post mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan mengumumkan bahwa pada 2 Mei nanti Kementerian Luar Negeri AS tidak akan lagi memberikan keringanan atau pengecualian sanksi AS pada Iran kepada negara mana pun yang saat ini mengimpor minyak mentah atau kondensat dari Iran.
Harga minyak mentah berjangka AS WTI naik 0,84 persen menjadi 64,54 dollar AS per barel.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar pasar Jepang bergerak mendatar awal pekan ini. Indeks berada dalam jangkauan puncak sembilan bulan pada Kamis pekan lalu setelah data ekonomi China mengalahkan ekspektasi dan meredakan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi dunia. Tren naik itu lalu melambat karena banyak pasar di Asia, Eropa, dan Amerika Utara ditutup pada perayaan hari raya Jumat Agung.
Indeks KOSPI Korea Selatan mendatar dan Nikkei Jepang turun 0,2 persen.
”Ekuitas akan melihat pendapatan perusahaan lebih lanjut untuk insentif langsung. Sementara indikator ekonomi yang kuat, terutama dari China, telah membantu sentimen, kini belum membentuk tren yang kuat,” kata Soichiro Monji, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management di Tokyo.
”Perundingan perdagangan AS-China harus berakhir dengan satu atau lain cara agar tren terbentuk,” lanjut Monji.
Sanksi atas Iran
Otoritas AS menerapkan kembali sanksi kepada Iran pada November 2018, termasuk larangan ekspor minyak Iran, setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam negara kekuatan dunia. Langkah itu diambil Washington untuk menekan Iran agar membatasi program nuklirnya dan berhenti mendukung proksi militan di Timur Tengah.
Minyak mentah memperpanjang kenaikan dari harga pada pekan lalu. Hal itu, antara lain, dipengaruhi oleh penurunan ekspor minyak mentah dari pemimpin de facto Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Arab Saudi. Penarikan alat pengeboran AS dan persediaan minyak juga turut menyebabkan kenaikan harga.
Di pasar mata uang, nilai tukar dollar AS terhadap enam mata uang utama berada di posisi lebih rendah di level 97,399. Indeks dollar AS masih dalam jarak menyentuh puncak 1,5 bulan yang dicapai pada Kamis pekan lalu setelah data penjualan ritel AS yang stabil.
Nilai tukar euro sedikit berubah pada level 1,1244 per dollar AS setelah terpukul pada akhir pekan lalu setelah rilis pembelian manajer (PMI) menunjukkan aktivitas manufaktur yang lemah di Eropa. Posisi dollar AS terpantau stabil atas yen di level 111,91 per dollar AS. (REUTERS)