Komedian Volodymyr Zelenskiy (41) dipastikan menjadi Presiden Ukraina. Ia mengalahkan calon petahana Petro Poroshenko dalam pemungutan suara pemilihan presiden putaran kedua, Minggu (21/4/2019).
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
KIEV, SENIN — Komedian Volodymyr Zelenskiy (41) dipastikan menjadi Presiden Ukraina. Ia mengalahkan calon petahana Petro Poroshenko dalam pemungutan suara pemilihan presiden putaran kedua, Minggu (21/4/2019).
Dari 90 persen suara yang sudah dihitung, Zelenskiy mendapat 73 persen dan sisanya didapat Poroshenko. Ia akan dilantik pada awal Juni setelah masa jabatan Poroshenko habis.
”Saya belum resmi menjadi presiden. Akan tetapi, sebagai warga Ukraina, saya bisa menyatakan kepada semua negara bekas pecahan Uni Soviet untuk melihat kami. Apa pun mungkin terjadi,” ujar Zelenskiy menanggapi hasil pemilu.
Sementara Poroshenko sudah mengakui kekalahannya. Ia menyatakan akan tetap aktif di politik setelah masa jabatannya berakhir beberapa bulan lagi. Tidak dijelaskan apa rencananya setelah tidak menjadi presiden.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah menghubungi Zelenskiy dan memberi selamat. Ia menjanjikan dukungan AS kepada Ukraina untuk menyelesaikan perang saudara antara pasukan pemerintah dan pemberontak yang didukung Rusia.
Presiden Komisi Eropa Donald Tusk juga menyelamati Ukraina atas kesuksesan penyelenggaraan pemilu. Adapun Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, kini Ukraina punya kesempatan menyetel ulang hubungan Kiev-Moskwa.
Poroshenko dan Zelenskiy mengikuti putaran kedua setelah mendapat peringkat pertama dan kedua dalam pemungutan suara putaran pertama. Mereka menyingkirkan mantan Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko dan mantan Wakil PM Ukraina Yuriy Boyko.
Di putaran pertama, Zelenskiy memimpin dengan 30 persen suara. Karena tidak ada calon yang mendapat minimal 50 persen suara, digelar putaran kedua dengan peserta Zelenskiy dan Poroshenko. Di putaran kedua, Zelenskiy kembali memimpin.
Tanpa pengalaman politik
Zelenskiy, yang sama sekali tidak punya pengalaman politik sebelum jadi calon presiden, berjanji memberantas korupsi. Ia menjanjikan pencabutan kekebalan hukum bagi presiden. Selain itu, ia juga berjanji menghentikan perang di Ukraina timur, yang telah menewaskan 13.000 orang.
Aktor itu berjanji mengendalikan harga aneka barang kebutuhan hidup dan
memperbaiki standar hidup warga. Akan tetapi, Zelenskiy belum menyebutkan program untuk memenuhi janji kampanyenya serta program yang bisa meyakinkan para investor. Ia tidak menjelaskan cara menarik investasi dan apakah akan tetap mempertahankan keanggotaan Ukraina di Dana Moneter Internasional (IMF).
”Banyak ketidakpastian yang rumit tentang kebijakan ekonomi dari calon presiden. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi dan hal itu mengkhawatirkan komunitas keuangan,” ujar bankir investasi di Kiev, Serhiy Fursa.
”Kita perlu melihat apa saja keputusan-keputusan awal, siapa yang diangkat. Kita mungkin tidak tahu apa risiko yang menyertai awal Juni. Mudah-mudahan tidak ada yang berubah.”
Salah satu pertanyaan publik adalah nasib PrivatBank yang dimiliki konglomerat Rusia, Ihor Kolomoisky. Bank itu dibekukan seiring dengan penerapan rekomendasi IMF soal tata kelola perbankan yang baik. Kolomoisky diduga membeli bank itu secara ilegal.
Selain bank tersebut, Kolomoisky juga memiliki stasiun televisi yang selama ini menyiarkan acara komedi Zelenskiy. Hal itu memicu tudingan bahwa Zelenskiy dibantu Rusia untuk memenangi pilpres. Zelenskiy membantah tudingan tersebut. (REUTERS)