Usaha mikro kecil dan menengah didorong untuk semakin melek digital dengan menggunakan aplikasi kasir daring. Selain memudahkan pembukuan, penerapannya diyakini membuat status mereka naik kelas.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Usaha mikro kecil dan menengah didorong untuk semakin melek digital menggunakan aplikasi kasir daring. Selain memudahkan pembukuan, penerapannya diyakini membuat status mereka naik kelas.
Salah satu layanan kasir daring yang ditawarkan adalah SPOTS, bagian dari Gojek Company, yang dapat melayani pembayaran tunai maupun nontunai (dengan Go-Pay). Di dalamnya, ada sejumlah fitur seperti mencatat ragam tipe pembayaran, mencetak resi instan, dan rekap harian.
"Di Semarang, UMKM seperti angkringan, kantin, dan gerobak yang terbanyak memanfaatkan. Meskipun dapat digunakan untuk transaksi tunai, kami tetap mendorong untuk memakai nontunai. Sebab, dengan tunai, tetap ada uang kembalian yang mesti dibayarkan. SPOTS mencoba menyelesaikan sejumlah masalah, seperti pencatatan transaksi yang terpisah-pisah antara tunai dan nontunai," kata Marketing Lead SPOTS Diera Y Hartono di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2019).
Bagi pelaku usaha, biaya yang diperlukan untuk memanfaatkan layanan SPOTS yakni Rp 290.000 untuk biaya pendaftaran serta mendapat pinjaman perangkat dan data internet. Selain itu, ada biaya sebesar Rp 2.900 per hari, yang dipotong langsung dari saldo Go-Pay.
Diera berharap, para wirausaha di Indonesia dapat menjalankan usahanya dengan mudah dan nyaman. "Dengan semangat transformasi digital, SPOTS mendorong para wirausaha, terutama UMKM di bidang makanan, untuk menjalankan usaha dengan efektif dan efisien," katanya.
Area Sales Manager SPOTS Jateng-DIY, Dimas Herdy Utomo menuturkan, dari sekitar 20.000 mitra SPOTS di 50 kota, 5.000 orang di antaranya berada di Jateng-DIY. Pemasaran pun terus didorong, salah satunya untuk memunculkan kebiasaan transaksi nontunai bagi masyarakat.
"Selain untuk memudahkan transaksi bagi UMKM, SPOTS ini juga mendukung cashless society (masyarakat meminimalkan uang tunai) yang diinisiasi Bank Indonesia. Dengan ekosistem seperti itu, kami juga ingin meningkatkan UMKM untuk naik kelas. Tak ada lagi kerumitan seperti tidak ada uang kembalian," kata dia.
Dimas menambahkan, meski fokus pemasaran pada UMKM di bidang kuliner, sejumlah mitra juga berasal dari nonkuliner. Ia mencontohkan, beberapa layanan cuci mobil dan motor, potong rambut, dan toko pakaian juga menggunakan fasilitas SPOTS.
Putri, pemilik Ratu Ice Cream di Kota Semarang, mengatakan, penggunaan mesin kasir online membuat pengurusan arus kas keuangan lebih lancar. Selain itu, banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usahanya.
"Sebelumnya segalanya serba manual. Dengan SPOTS atau mesin kasir online, semua menjadi praktis dan mudah. Dulu, sebelum pulang, karyawan mesti merekap keuangan tetapi sekarang tidak perlu. Setiap transaksi langsung terekam," katanya.