TOKYO, SELASA — Harga minyak mentah Brent melonjak 2,9 persen ke level 74,04 dollar AS per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate AS melonjak 2,7 persen ke level 65,70 dollar AS per barel. Minyak mentah berjangka AS terakhir diperdagangkan pada level 65,78 dollar AS per barel atau naik 0,4 persen pada awal pekan ini. Harga minyak naik ke tertinggi tahun ini dan dalam kurun waktu hampir enam bulan terakhir.
Harga minyak melonjak di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang ketatnya pasokan global setelah AS mengumumkan larangan lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran. Washington menyatakan akan menghapuskan pada Mei semua keringanan yang memungkinkan delapan negara untuk membeli minyak Iran tanpa menghadapi sanksi AS. Kebijakan itu mulai berlaku pada 2 Mei mendatang.
Sebagaimana diwartakan, Gedung Putih, Senin (22/4/2019), mengumumkan, Pemerintah AS menghentikan kebijakan pengecualian sanksi terhadap sejumlah negara yang mengimpor minyak bumi dari Iran. Kebijakan itu diambil sebagai langkah Washington menekan ekspor utama Iran itu. Negara-negara yang sebelumnya memperoleh pengecualian dalam sanksi AS bagi Iran itu ialah China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia, dan Yunani.
Presiden Donald J Trump telah memutuskan untuk tidak menerbitkan kembali pengecualian pengurangan signifikan (SRE) ketika hal itu berakhir pada awal Mei,” demikian pernyataan Pemerintah AS. ”Keputusan ini untuk membuat ekspor minyak Iran menjadi nol, mencegah sumber pendapatan utama rezim (Iran).”
Terbatas
Meski naik, kenaikan tajam harga minyak itu sejauh ini memiliki dampak terbatas pada pasar keuangan yang lebih luas. ”Kecuali jika WTI naik jauh di atas 70-75 dollar AS per barel, itu akan ada dampak terbatas pada surat utang AS dan dollar AS atau yen,” kata Makoto Noji, kepala mata uang dan ahli strategi obligasi asing di SMBC Nikko Securities.
Pasar saham di Asia sedikit berubah pada Selasa (23/4/2019), bergerak tidak jauh dari level tertinggi selama sembilan bulan yang dicapai pada pekan lalu. Kekhawatiran China melonggarkan kebijakannya dapat melambatkan laju antusiasme pasar.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang mendatar, sementara rata-rata Nikkei Jepang turun 0,2 persen. Banyak pasar di seluruh dunia tetap tutup pada hari Senin setelah akhir pekan Paskah yang panjang. Saham China jatuh dari level tertinggi 13 bulan pada awal pekan ini. Situasi itu menjadi sesi terburuk mereka dalam hampir empat pekan.
Munculnya komentar dari badan pembuat kebijakan meningkatkan kekhawatiran investor bahwa Beijing akan melonggarkan pada kebijakan stimulatif setelah beberapa tanda-tanda stabilisasi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Di pasar mata uang, indeks dollar AS yang mengukur mata uang itu terhadap enam mata uang utama turun 0,2 persen semalam dan terakhir diperdagangkan stabil di level 97.328. Indeks mencapai tertinggi dua pekan di 97,485 pada tengah pekan lalu sebelum libur perayaan Paskah. Terhadap yen Jepang, dollar AS sebagian besar datar di level 111,96 yen, sementara euro stabil terhadap dollar AS di level 1,2530. (REUTERS)