Liverpool FC enggan ”berkedip” meskipun hanya sesaat di perburuan sengit menuju trofi Liga Inggris. Berkat kematangannya, ”The Reds” melewati hadangan sulit Cardiff City dan terus meneror Manchester City.
CARDIFF, SENIN — Pada musim-musim sebelumnya, Liverpool kerap tersandung di laga-laga seperti kontra Cardiff City, Minggu (21/4/2019) malam. Namun, kali ini The Reds mampu meredam perlawanan gerilya dari para tim pejuang degradasi, seperti Cardiff, berkat persiapan matang manajer Juergen Klopp.
Kekhawatiran sempat membayangi Klopp ketika timnya tiba di Stadion Cardiff City di Wales, Minggu. Ia sadar betul, tim-tim seperti Cardiff yang tengah berjuang dari ancaman degradasi punya ”berjuta” motivasi, bahkan cara, untuk memenangi laga. ”Jika Anda memakai Ferrari, sementara saya hanya punya mobil kecil, saya harus menggembosi roda Anda agar bisa menang di balapan,” ujar Jose Mourinho, mantan manajer Liga Inggris, suatu ketika.
Perumpamaan Mourinho, yang dipakainya ketika membawa Inter Milan juara Liga Champions pada 2010 itu, coba diterapkan Cardiff. Tim penghuni zona degradasi di Liga Inggris itu seperti sengaja tidak membasahi lapangan Stadion Cardiff City menjelang duel kontra Liverpool. ”Anda bisa menebak sendiri kenapa lapangan (di Cardiff) dibiarkan kering. Saya tidak perlu mengatakannya,” ujar Klopp.
Medan sulit berupa rumput yang kering berpotensi merugikan, bahkan menyabotase The Reds. Permainan mereka, yang mengandalkan kecepatan, terganggu karena bola menjadi lebih lamban bergulir di lapangan itu. Risiko cedera pemain pun menjadi lebih besar. ”Tahun lalu, saya disebut pecundang di West Bromwich (Albion). Padahal, saat itu hasilnya imbang. Satu hal lagi, rumputnya juga kering saat itu,” ungkap Klopp kemudian.
Belajar dari pengalaman itu, Klopp sengaja menggelar latihan di lapangan yang nyaris ”botak” alias tanpa rumput yang lembut dan basah menjelang duel di Cardiff. Bak seorang cenayang, Klopp meyakini latihan khusus itu dibutuhkan timnya. Dugaannya jitu. Rumput di Cardiff ternyata benar-benar kering, udaranya pun sangat lembab.
Namun, itu tidak menyulitkan The Reds karena mereka sudah mengantisipasi kendala itu pada sesi latihan sehari sebelumnya. Liverpool menang 2-0 dan kembali merebut puncak klasemen Liga Inggris dengan keunggulan dua poin dari Manchester City. The Reds enggan membiarkan masalah sekecil apa pun, termasuk rumput, yang membuat mereka kehilangan poin di perlombaan sengit menuju gelar juara Liga Inggris.
”Itu (kemenangan 2-0 atas Cardiff) adalah hasil penting buat kami. Itu sebuah tipikal ujian yang berbeda, sebuah kondisi sulit yang berhasil kami lewati. Kami harus tetap yakin (juara), terus berjuang serta memenangi laga-laga tersisa,” ujar Jordan Henderson, gelandang Liverpool, seperti dikutip Fox Sports.
Diakui Klopp, serangkaian pengalaman kegagalan dan kepahitan telah mendewasakan timnya. Menurut dia, timnya banyak belajar dari masa lalu, antara lain dalam hal mengatasi masalah fisik yang kedodoran di akhir musim dan tekanan mengejar trofi Liga Inggris. Untuk menjaga stamina mereka tetap prima hingga Mei mendatang, Klopp telah menggeber latihan fisik dengan porsi dua kali lipat pada persiapan dan tur pramusim pada Juni-Agustus lalu.
Karena itu, tak mengherankan jika The Reds konstisten tampil dengan energi tinggi di hampir setiap laga yang dijalaninya. Mereka juga sangat kompetitif dan berpeluang menyabet dua trofi prestisius sekaligus, yaitu Liga Inggris dan Liga Champions, akhir musim ini. ”Musim ini, kami lebih siap dan belajar dari kesalahan-kesalahan pada masa lalu. Sejauh ini, saya puas dengan hasilnya,” ujar Klopp kemudian.
Musim rekor
Meskipun gelar juara belum tentu diraih, musim ini menjadi rekor terbaik Liverpool di era Liga Primer yang dimulai sejak 1992. Jumlah poin mereka saat ini yaitu 88, adalah yang tertinggi di era Liga Primer. Itu melampaui rekor sebelumnya, yaitu 86 poin, saat menjadi runner-up pada musim 2008-2009. The Reds bahkan berpeluang mencatatkan 97 poin jika mampu menang di tiga laga tersisanya musim ini, yaitu kontra Huddersfield, Newcastle United, dan Wolverhampton Wanderes.
Sepanjang sejarah Liga Inggris, hanya satu tim yang pernah melampaui rekor angka itu, yaitu Manchester City (100 poin) pada musim lalu. ”Kami bertarung dengan Liverpool terbaik sepanjang masa. Salah satu tim terhebat yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” ujar Pep Guardiola, Manajer Manchester City yang juga tengah berjuang memenangi empat laga tersisa mereka demi meraih poin maksimal pada akhir musim, yaitu 98. (AFP)