TANGERANG SELATAN, KOMPAS -- Polres Tangerang Selatan belum dapat memastikan penyebab kematian dari sosok jasad seorang lelaki yang ditemukan membusuk dalam ember kaleng cat dan kepala terpisah sekitar satu meter di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (21/4/2019).
Akan tetapi, berdasarkan hasil pemeriksaan, tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kramatjati, Jakarta Timur menyatakan tidak menemukan adanya bekas kekerasan atau tanda kekerasan, luka, atau trauma pada jasad tersebut. Diduga, jasad itu bukan korban pembunuhan atau kekerasan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, korban diduga telah meninggal dunia selama satu setengah bulan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Alexander Yurikho kepada wartawan di Markas Polres Kota Tangerang Selatan, Selasa (23/4/2019).
Alexander mengatakan, saat ditemukan sebagian besar tubuh korban sudah berupa tulang belulang. Bahkan, kepala korban yang terpisah dari tubuhnya telah berbentuk tengkorak. Tidak ada lagi daging pengikat antara tengkorak dan bagian badan.
“Antara tubuh dan kepala yang terpisah, kemungkinan terjadi karena pengaruh kondisi alam, dimana saat hujan, air sungai naik dan pengaruh angin. Bisa jadi, kondisi ini menyebabkan tengkorak tersebut bergeser dan menjauh dari bagian badan,” jelas Alexander.
Menurut Alexander, korban diduga tuna wisma atau orang yang stress dan tidak memiliki tempat tinggal. Hal tersebut terlihat dari pakaian yang dikenakan dan melekat pada diri korban saat ditemukan.
Korban diduga tuna wisma atau orang yang stress dan tidak memiliki tempat tinggal. Hal tersebut terlihat dari pakaian yang dikenakan dan melekat pada diri korban saat ditemukan.
Selain itu, kata Alexander, saat ditemukan korban memakai sandal jepit putih dengan tali pita ungu dan tali tambang. Pada celana korban diikat menggunakan tali tambang warna kuning.
“Ember kaleng cat yang ditemukan tubuh korban bolong di dua sisi. Kemungkinan ember kaleng cat itu digunakan korban sebagai alas tidur,” tambah Alexander.
Seperti diberitakan, mayat pria yang ditemukan membusuk di semak-semak dekat jembatan Cihuni di Jalan SKKI, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (21/4) tengah malam, dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jalan Kramatjati, Jakarta Timur, Senin dini hari.
Polres Tangerang Selatan menunggu hasil medis (forensik) dari RS Polri untuk penyelidikan mengenai waktu kematian, penyebab kematian, dan lainnya.
Temuan mayat itu terungkap berawal dari laporan pedagang bakso yang memberitahukan ada mayat dalam ember. Kabar itu pertama kali diterima hari Minggu sekitar pukul 13.00. Selanjutnya, warga yang menerima laporan itu menceritakan kepada warga lain. Mereka memberanikan diri menuju lokasi penemuan mayat tersebut. Mereka menemukan mayat pria yang sudah membusuk.