JAKARTA, KOMPAS – Lifter senior Indonesia di kelas 73 kilogram Triyatno perlu memperbaiki kekuatan dasar terutama untuk jenis angkatan Clean and Jerk. Di Kejuaraan Asia, yang bergulir di Ningbo, China, total angkatan Triyatno turun 2 kg dari penampilan terakhirnya di Piala Dunia, pada Februari lalu.
Di Ningbo, Triyatno mengukir catatan angkatan 318 kg, terdiri dari snatch 140 kg dan clean and jerk 178 kg. Di jenis angkatan clean and jerk, Triyatno gagal melakukan angkatan pertama dan kedua. Dia baru bisa menjawab tantangan angkatan ketiga dengan beban seberat 178 kg.
Dengan angkatan itu, Triyatno gagal mewujudkan cita-cita meraih medali. Dia menempati peringkat keenam kejuaraan.
Penampilan peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu juga menurun di bandingkan penampilan terakhirnya di Piala Dunia 2019. Pada penampilan terakhirnya, Triyatno mengukir catatan total angkatan 320 kg, terdiri dari snatch 140 kg dan clean and jerk 180 kg.
Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan, ada waktu empat bulan agar atlet bisa persiapan maksimal menghadapi Kejuaraan Dunia 2019 yang akan bergulir di Pattaya, Thailand, pada 18 – 27 September 2019. “Saya berharap kekuatan dasar Triyatno dan kawan-kawan bisa dimaksimalkan menjelang Kejuaraan Dunia,” ujar Dirdja dari Ningbo.
Dirdja menjelaskan, sebelum Kejuaraan Dunia, ada sejumlah kejuaraan dalam kalender Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Kejuaraan-kejuaraan itu akan diikuti oleh atlet-atlet yang masih membutuhkan lebih banyak poin ke Olimpiade Tokyo 2020. Beberapa atlet muda akan diikutkan misalnya di Kejuaraan Dunia Yunior pada 1 – 8 Juni 2019.
Di Kejuaraan Asia, Triyatno menghadapi lawan-lawan yang tidak mudah. Peraih tiga medali emas dalam kejuaraan ini adalah lifter tuan rumah China, Shi Zhiyong. Dia merupakan juara bertahan Kejuaraan Asia (2012, 2016), dua kali juara dunia (2015 dan 2018), serta peraih medali emas Olimpiade 2016. Tampil di hadapan publik sendiri, Shi Zhiyong mengukir angkatan total 362 kg, terdiri dari snatch 168 kg, dan clean and jerk 194 kg.
Lifter tuan rumah Yuan Cheng Fei juga menempati peringkat kedua dengan total angkatan 349 kg (snatch 156 kg, clean and jerk 193 kg). Disusul oleh O Kang Chol di peringkat tiga (snatch 150 kg, clean and jerk 188 kg).
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABBSI Alamsyah Wijaya mengatakan, Triyatno memang berada di kategori raksasa Asia yang mempunyai kekuatan merata. “Mau tidak mau, Triyatno harus berjuang habis-habisan. Setiap kejuaraan harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena ini menuju Olimpiade Tokyo 2020. Kalau angkatan menurun terus, kesempatan tampil di Olimpiade bisa hilang,” tegasnya.