Laga Liga Italia antara AC Milan dan Lazio di Stadion San Siro, Milan, pada akhir pekan lalu menyisakan ketegangan. Lazio kalah 0-1 dan salah satu pemainnya, Francesco Acerbi, dipermalukan para pemain Milan.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MILAN, SELASA — Laga Liga Italia antara AC Milan dan Lazio di Stadion San Siro, Milan, pada akhir pekan lalu menyisakan ketegangan. Lazio kalah 0-1 dan salah satu pemainnya, Francesco Acerbi, dipermalukan para pemain Milan. Tim berjuluk ”Biancocelesti” itu pun bertekad akan membalas dendam pada laga kedua semifinal Piala Italia di stadion yang sama, Kamis (25/4/2019) pukul 01.45 WIB.
Baik Milan maupun Lazio pada laga kedua semifinal nanti masih punya peluang yang sama untuk lolos ke final. Pada laga pertama, kedua tim bermain imbang 0-0 di Stadion Olimpico, kandang Lazio. Meski demikian, Milan sedikit diuntungkan karena akan menjadi tuan rumah.
”Pada laga nanti, kami punya banyak tujuan. Laga akan sulit dan kami sangat ingin memberi balasan,” kata Pelatih Lazio Simone Inzaghi, seperti dikutip laman Football-Italia, Selasa (23/4/2019). Adik kandung eks striker Milan, Filippo Inzaghi, itu mengatakan, timnya sudah memiliki persiapan matang dan ingin mempertaruhkan segalanya untuk menang dan mengobati kekecewaan.
Pertemuan kedua tim pada laga Liga Italia akhir pekan lalu membuat Inzaghi sangat kecewa. Mereka sudah mengincar kemenangan untuk menjaga kans finis di peringkat empat besar. Namun, Milan kemudian berhasil mencetak gol dari tendangan penalti dan menang.
Kericuhan pun terjadi seusai laga ketika dua pemain Milan, Tiemoue Bakayoko dan Franck Kessie, merayakan kemenangan dengan memamerkan jersi milik Acerbi. Semula Acerbi dan Bakayoko bertukar jersi sebagai tradisi untuk menjalin persaudaraan. Ketika jersi miliknya disalahgunakan, Acerbi dan kubu Lazio meradang. Mereka menganggap hal itu sebagai penghinaan besar.
Pelatih Milan Gennaro Gattuso, seperti dikutip laman La Gazzetta dello Sport, berjanji untuk menyambut Lazio dengan baik. Apalagi, Gattuso dan Filippo Inzaghi merupakan rekan satu tim ketika masih menjadi pemain Milan. ”Saya pun berteman baik dengan Simone Inzaghi. Kami akan berada di lapangan untuk memeluk mereka (Lazio),” ujarnya.
Gattuso menegaskan bahwa laga di San Siro nanti bakal menjadi laga yang seru dan layak ditonton. Ia berharap laga kedua semifinal itu bisa menjadi iklan untuk mempromosikan sepak bola Italia yang kalah pamor dari liga-liga Eropa lain, seperti Inggris dan Spanyol.
Merindukan trofi
Di luar perseteruan kedua tim pada akhir pekan lalu, Milan dan Lazio merupakan dua tim yang sudah rindu untuk mengangkat trofi Piala Italia. Lazio sudah enam kali juara dan terakhir menjadi juara pada musim 2012-2013. Sementara Milan baru lima kali meraih trofi dan terakhir kali menjadi juara pada musim 2002-2003.
Pada musim ini, peluang mereka untuk kembali menjadi juara semakin terbuka lebar karena tim-tim besar lain, seperti Juventus, Napoli, Inter Milan, dan AS Roma, sudah tersingkir. Laga semifinal lain mempertemukan Atalanta dan Fiorentina.
Inilah yang dimaksud Inzaghi ketika ia menyebut memiliki banyak tujuan pada laga nanti. Ia ingin membalas penghinaan dan kekalahan dari Milan di Serie A dan ingin kembali mengoleksi trofi Piala Italia. Jika gagal finis di peringkat empat besar Liga Italia untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan, mereka masih punya trofi lain untuk dibanggakan.
Adapun Milan juga mampu menembus final Piala Italia pada tahun 2016 dan 2018. Namun, mereka selalu dapat ditaklukkan Juventus. ”Kekalahan di final pada tahun lalu sudah kami lupakan. Bisa menembus final lagi sangat penting bagi kami,” ujar Gattuso.
Namun, persiapan kedua tim dalam menghadapi laga kedua semifinal ini juga kurang baik. Keduanya tampil buruk pada laga terakhir Liga Italia. Milan ditahan imbang Parma, 1-1, dan Lazio dikalahkan tim penghuni dasar klasemen, Chievo, 1-2.
Menjaga konsistensi merupakan kelemahan kedua tim saat ini dan ajang Piala Italia ini diharapkan dapat memancing kembali kemampuan maksimal para pemain di kedua kubu. ”Banyak yang bisa dibicarakan dari penampilan buruk kami (saat melawan Chievo). Namun, besok kami harus bermain lebih proaktif,” ujar Inzaghi.