Dua anggota TNI Angkatan Darat ditembak anggota kelompok kriminal separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua, Rabu (24/4/2019) pukul 10.45 WIT. Mereka ditembak saat sedang mendistribusikan bahan makanan dari helikopter di helipad Distrik Nirkuri.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Dua anggota TNI Angkatan Darat ditembak anggota kelompok kriminal separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua, Rabu (24/4/2019) pukul 10.45 WIT. Mereka ditembak saat sedang mendistribusikan bahan makanan dari helikopter di helipad di depan kantor Distrik Nirkuri.
Dua anggota TNI AD yang tertembak adalah Prajurit Dua M. Hoirul Zahman Zahri dan Sersan Dua Dedi. Peluru melukai kaki kiri Hoirul. Sedangkan Dedi tertembak di punggung. Kedua korban telah dievakuasi ke Timika pukul 11.40 WIT dan tiba di Rumah Sakit Mitra Masyarakat pukul 12.20 WIT.
"Saat ini, kondisi kedua korban telah membaik. Mereka termasuk 600 personil TNI yang ikut membangun 30 unit jembatan di jalan Trans Papua dari Wamena ke Mamugu," tutur Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, Rabu.
Aidi mengatakan, anggota TNI AD itu diserang dari perbukitan yang berjarak 100 meter dari helipad. Namun, keberadaan komplotan bersenjata sulit terdeteksi. Alasannya, perbukitan di sekitar helipad punya ketinggian bervariasi hingga 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pegunungan di sekitarnya juga relatif tinggi, antara 1.000-2.000 mdpl.
Kejadian ini menambah daftar panjang ulah kelompok separatis bersenjata di Papua. Sepanjang tahun 2018-April 2019, ada 35 kasus penembakan. Akibatnya, 23 warga sipil dan 13 aparat keamanan TNI serta Polri tewas. Selain itu, sebanyak tujuh warga sipil dan 14 aparat keamanan terluka.
Sebelumnya pada 7 Maret 2019, 50-70 anggota kelompok Egianus menyerang Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) TNI yang hendak memasuki wilayah Mugi. Tiga anggota Satgas Gakkum, Sersan Satu Mirwariyadin, Sersan Satu Yusdin, dan Sersan Satu Siswanto Bayu Aji, gugur akibat tembakan di perut dan punggung.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura menyatakan, pihaknya akan bersinergi dengan TNI untuk menjaga keamanan pembangunan 30 unit jembatan. Caranya, meningkatkan patroli keamanan di sekitar wilayah yang rawan aksi kelompok Egianus.